Assalamu'alaikum

Kamis, 29 Januari 2009

Ikhwan & Akhwat Sejati



IKHWAN SEJATI

Seorang remaja pria bertanya pada ibunya, ”Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati!”

Sang Ibu tersenyum dan menjawab…
Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati di tempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati di dalam rumah.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu.


Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia mengahdapi lika-liku kehidupan.


Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca.

Setelah itu, sang remaja pria kembali bertanya. Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, Ibu ?

Sang Ibu memberinya buku dan berkata…
Pelajari tentang dia. Ia pun mengambil buku itu, MUHAMMAD, judul buku yang tertulis di buku itu.

AKHWAT SEJATI

Seorang gadis kecil bertanya pada ayahnya, “Abi ceritakan padaku tentang akhwat sejati?”

Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum.
Anakku…


Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya. Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.

Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan tetapi dari, keikhlasan ia memberikan kebaikan itu.


Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.

Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara.

Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya.“Lantas apa lagi Abi?” sahut putrinya.

Ketahuilah putriku…
Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.

Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan, tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda.

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.

Dan ingatlah…
Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.Setelah itu sang anak kembali bertanya,

“Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, Abi?” Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata, “Pelajarilah mereka!”

Sang anakpun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan “Istri Rasulullah”. (Muslimah Sholihah)

Artikel ini Ana ambil dari http://achoey.wordpress.com/2007/12/04/ikhwan-akhwat-sejati/

Selasa, 27 Januari 2009

Tahapan Dalam Menulis

Bagaimana cara menulis dengan baik, efisien dan efektif? Ada banyak cara yang dapat digunakan seorang untuk bisamenulis. Setiap orang berbeda-beda. Namun pada prinsipnya dapat dibagi dalam 5 tahap kegiatan. Anda dapat mengikuti tahapan-tahapan ini, yang dapat berlaku untuk penulisan fiksi ataupun non-fiksi.

Apabila saat ini Anda ingin memulai pekerjaan sebagai penulis, Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana cara menulis dengan baik, efisien dan efektif. Ada banyak cara yang dapat digunakan seorang untuk bisa menulis. Setiap orang berbeda-beda. Namun pada prinsipnya dapat dibagi dalam 5 tahap kegiatan. Anda dapat mengikuti tahapan-tahapan ini, yang dapat berlaku untuk penulisan fiksi ataupun non-fiksi.

1. Tahap pertama adalah menentukan tema atau topik atau ide utama yang akan Anda tulis. Anda sebaiknya menulis dalam bidang yang Anda kuasai. Alternatif lain adalah Anda dapat menulis bidang yang Andakuasai. Jika sedang menulis fiksi Anda dapat menulis genre yang Anda sukai. Keuntungan apabila Anda menulis hal yang Anda sukai, Anda akan lebih enjoy dan lebih serius dalam menulis naskah tersebut. Sebenarnya Anda tidak dilarang untuk menulis di luar bidang yang Anda kuasai, tetapi Anda akan jauh lebih mudah menulis bidang yang Anda kuasai, dan pada akhirnya buku Anda akan jauh lebih cepat terbitnya. Baca juga artikel Mencari Ide, yang akan membantu Anda untuk mencari ide utama tulisan Anda.

2. Tahap kedua adalah melakukan riset.
Lakukanlah semua hal yang diperlukan untuk mendapatkan data yang Anda inginkan, dengan membaca, mencatat, observasi, mengkliping. Kumpulkan semua data dalam satu tempat. Sebaiknya Anda menggunakan jurnal. Organisasikan dengan rapi, agar dapat mudah dicari apabila diperlukan. Anda harus memasikan bahwa data yang Anda miliki valid dan akurat, sehingga apa yang Anda tulis dapat dipertanggung jawabkan. Apabila Anda menulis novel, dengan setting dan karakter yang sudah Anda riset, Anda memiliki karakter yang seakan-akan nyata.

3. Tahap ketiga adalah membuat kerangka atau outline dengan memilih topik atau ide mana yang akan Anda gunakan. Beberapa penulis fiksi melewatkan tahap ini, atau cukup dengan membuat kerangka di luar kepala, mereka langsung menulis apa yang ada di kepalanya. Namun tidak semua orang bisa menulis dengan cara ini. Sebaiknya Anda tetap membuat kerangka atau outline ini supaya tulisan atau cerita Anda memiliki konsistensi dan alur yang baik. Anda akan dengan mudah melihat alur tulisan dengan hanya membaca kerangka.

4. Tahap keempat, tentu saja Anda harus menulis. Carilah waktu untuk menulis. Kadang Anda akan banyak mengalami hambatan untuk menulis. Anda harus mengatasi hambatan ini, sehingga tulisan Anda selesai dalam waktu yang sudah ditentukan.

5. Tahap terakhir adalah membaca kembali tulisan Anda.Jangan langsung mengirimkannya ke penerbit. Simpan terlebih dahulu beberapa waktu dan baca kembali. Anda akan terkejut sewaktu membaca sediri tulisan Anda. Revisi kembali apabila terdapat kesalahan, termasuk kesalahanketik,gramatika, tata bahasa. Jangan segan untuk menulis ulang dengan ide baru yang lebih segar. Pastikan bahwa yang Anda kirimkan adalah yang terbaik, karena Anda akan dinilai berdasar pada apa yang Anda kirimkan.

ini gw ambila dari :
oleh Didik Wijaya
Copyright Penerbit Escaeva

Salah Satu Niat ku di Tahun 2009

januari 2009 sudah hampir berlalu..sudah hampir sebulan ini masih aja gw bermimpi.punya niat yang tinggi tapi gile bener,banyak banget godaan. Tapi setidaknya awal tahun baru ini bisa lebih baik daripada akhir tahun 2008. Terutama masalah krisis ekonomi yang membuat gw jadi bingung.apalagi abang gw yang selama ini membiayai kuliah gw. Coba deh bayangin, abang gw mau berangkat kerja aja sampe2 gak punya ongkos.wah....kacau banget kan. kalau gw sih yang penting ikhlas aja lah.Allah masih sayang sama gw da keluarga gw.Allah mencoba apakah gw dan keluarga gw sabar atau nggak dengan cobaan yang di berikan oleh Allah. Di balik kesusahan pasti ada kemudahan. di AlQur'an juga sudah jelas di terangkan oleh Allah. Ayat berapa itu gw lupa. Yang jelas Allah menguji setiap hambanya sesuai dengan batas kemampuannya.

tapi di balik kesusahan itu banyak hikmahnya lho. dengan begitu gw dan abang gw jadi lebih giat berusaha. gw sangat bersyukur kepada Allah yang telah memberikan kemampuan yang sangat luar biasa kepada abang gw terutama di bidang seni. Alhamdulillah gw dapat ketularan sedikit ilmu itu dari abang gw. Meskipun gak banyak,bagi gw itu sudah sangat berharga sekali.

Alhamdulillah sekarang kemampuan itu bisa kami tuangkan dalam sela-sela aktivitas kami. ya,,jadi kerjaan sampingan lah buat kami semua. Selain itu istri abang gw juga sudah bisa buat usaha kecil-kecilan. karyawannya gw salah satunya. untuk pemasaran pembantu kakak gw yang masarin ke sekolah2. ya..ngitung2 cari untung juga dari hasil penjualan. hihihihhi...:)

udah ah....capek ceritainnya...

Sekarang di akhir januari ini, gw sering baca novel2 yang gw download dari internet. Maklum lah belum punya duit buat beli buku di gramedia. jadi cari aja yang gratisan. hahaha...( orang bokek taunya yang gatisan aj ).

Gw jadi lebih suka sekarang kalau baca novel. Menurut gw banyak hal-hal positif yang bisa gw ambil pelarannya disana. terutama masalah agama,perasaan,cinta dll. Sempat terbesit di benak gw untuk buat novel.ya..novel..gw harus bisa buat novel. Jangan hanya jadi seorang pembaca aja yang selalu bermimpi.

Gw pengen nuangkan sebagian mimpi gw selama ini dalam sebuah novel. Di tahun 2009 ini gw harus bisa buat novel. meskipun gw agak bingung memulainya darimana. Tapi niat gw sudah kuat. Gw harus bisa buat novel.

Ya Allah kuatkanlah Hambamu ini ya Allah. Agar hamba bisa mewujudkan keinginan hamba. Tanpa-Mu hamba gak bisa berbuat apa2.

amin
 
Design Downloaded from Free Blogger Templates | Free Website Templates