Assalamu'alaikum

Senin, 30 Maret 2009

Kapan Ku Gapai Cinta Sejati-MU???

CINTA
Cinta…hanya sebuah kata yang terdiri dari 5 huruf. Kata cinta sudah tidak asing lagi di telinga kita. Karena cinta merupakan anugerah Allah yang begitu besar yang Allah berikan kepada manusia. Kebanyakan orang terutama kita di kalangan remaja menganggap bahwa cinta adalah sebuah rasa atau ungkapan kepada pasangan sejoli yang sedang kasmaran serta di mabuk asmara. Ada yang mengatakan cinta itu suci, cinta itu indah bahkan saking indahnya tak bisa lagi di ungkapkan dengan kata-kata. Yang jelas karena cinta banyak orang yang merasakan kebahagiaan yang begitu indah bahkan sebaliknya karena cinta orang merasakan kehancuran dengan sakit yang sangat susah untuk di obati. Karena cinta juga orang bisa menjadi mulia dan sebaliknya karena cinta orang bisa menjadi tercela.

Rasa cinta yang ada pada diri setiap insan membuat mereka akan melakukan apa saja demi pujaan hati yang di cintainya. Ada yang mengorbankan harta dan jiwanya di jalan yang benar untuk menggapai Ridho Tuhannya. Cinta seperti ini membuat orang menjadi mulia. Ada yang mengorbankan kehormatannya demi sang kekasih atas nama cinta. Padahal bukan atas nama cinta melainkan nafsu yang bergejolak. Sehingga dirinya di butakan oleh cinta itu. Ada juga orang yang rela menghabisi nyawanya sendiri gara-gara cintanya hancur. Cinta yang seperti ini membuat seseorang menjadi hina. Bahkan sangat memalukan.

Mencintai manusia kadang begitu indah dan kadang juga sangat menyakitkan. Cinta itu akan indah apabila ungkapan rasa cinta kita kepada pujaan hati itu ternyata terbalas atau sang pujaan hati mengungkapnya rasa cintanya juga. Rasanya hari-hari yang di lalui begitu indah dan menyenangkan. Mengerjakan sesuatu yang tidak kita sukai saja bisa menjadi enak. Melakukan apa saja dilakukan dengan senyuman yang tulus. Tapi tak semua orang mampu untuk mengatakan cintanya kepada pujaan hatinya. Dengan alasan tidak punya nyali, gerogi, malu, takut di tolak. Terutama yang sangat di takutkan adalah takut di tolak. sehingga cintanya tak terbalas dan bertepuk sebelah tangan. Bahkan ada yang menganggap akan lebih sakit lagi apabila cinta itu tak terungkap. Selalu tersimpan dan terpendam di dalam lubuk hati.

Oleh karena itu untuk mengungkapkan rasa cinta itu harus di persiapkan. Terutama jawaban apabila di tolak. Rencana apa yang harus dilakukan apabila di tolak. Bisa jadi setiap malam gelisah dan tidak bisa tidur gara-gara kehancuran hati bahkan ada yang sampai mau menghabisi nyawanya. Orang yang mengerti arti cinta sejati pasti akan siap menerima resiko apapun. Ikhlas dengan tidak dimilikinya hati sang pujaan. Cinta sejati adalah ketika orang yang kita cintai mencintai orang lain dan masih mampu tersenyum dan berkata,”Aku Turut Bahagia Untukmu”. Tak jarang kalau sudah di tolak, orang yang selama ini di cintai, di sanjung-sanjung, kini menjadi kebencian. Yang biasanya di puja-puja sekarang di hina dan di jelek-jelekan. Cinta seperti ini tidak bisa di katakan cinta sejati.

Untuk menebarkan rasa cinta yang ada pada diri kita. Tidak harus terhadap seseorang pujaan hati saja. Tapi kepada orang yang ada di sekeliling kita. Baik itu keluarga, saudara-saudara, teman-teman dan sebagainya. Tanpa kita sadari secara tidak langsung kita sudah sering mengungkapkan dan menebar rasa cinta kita kepada mereka. Kalau untuk orang di sekeliling kita cinta itu tidak harus di ungkapkan dengan kata-kata. Tapi dengan perbuatan-perbuatan yang bermanfaat. Dan tanpa di sadari juga cinta itu akan makin tumbuh dan subur.

Apa jadinya kalau cinta kita kepada manusia atau dunia melebihi cinta kita kepada sang penggenggam alam semesta. Padahal cinta yang ada pada diri kita merupakan anugerah dari-Nya. Sangat merugilah apabila hati kita di butakan oleh cinta dan perlu waspada akan hal itu. Sebaik-baiknya cinta sejati adalah Cinta kepada sang pemilik cinta yaitu Allah. Dialah yang menggenggam cinta yang suci.

Selasa, 24 Maret 2009

Ciri-ciri Orang Jatuh Cinta

Irma (bukan nama sebenarnya) terlihat begitu bahagia, langit mukanya cerah memantulkan keceriaan. Beberapa hari yang lalu ia mendapat kiriman surat dari seorang pria yang menjadi pangeran dalam setiap mimpi tidurnya. Dan surat tersebut adalah surat yang ke-4.

Setiap kali mendapat kiriman surat, setiap kali itu juga Irma tampak ceria dan bersemangat, seakan-akan ia sedang merasakan sebuah kebahagiaan yang sulit untuk dibendung. Surat tersebut ia baca berulang kali, kadang terlihat air matanya menetes, karena kuatnya hembusan angin kerinduan di padang sahara hatinya. Kadang ia terlihat merenung, mencoba hidup di alam lain, mengikuti tarian pikirannya dan memutar ulang memori masa lalu ketika masih di Indonesia. Dan kalau sedang dalam keadaan seperti itu Anton sangat pantang untuk diganggu.

Surat-surat yang datang dari kekasih hati dan pujaan hati tersebut selalu ia jaga, ia letakkan di tempat yang baik. Dan ketika gejolak kerinduan memenuhi ruang hatinya, membumbung tinggi di alam cakrawala jiwanya, Anton kembali membaca surat-surat yang datang dari kekasih hatinya.

Saat ditanya sudah berapa kali ia membaca surat-surat dari kekasih hatinya tersebut, ia menjawab, "Sudah lebih dari sepuluh kali". Kemudian ia mengatakan, "Hal itu belumlah bisa mengobati sakit rindu yang saya rasakan. Setiap kali saya membaca, setiap kali itu juga kerinduan saya bertambah," lanjut Irma.

Penyakit rindu Irma tampak semakin kronis, dari hari ke hari ia semakin suka merenung.

Kisah Irma dan wanita-wanita yang kasmaran lainnya sudah sering kita dengar dan mungkin diantara kita pernah mengalami seperti yang dirasakan Irma. Ketika seseorang yang sedang jatuh cinta mendapat kiriman surat dari sang pacar atau calon, apa reaksi yang terjadi dalam hatinya? Berbagai rasa bergejolak.

Surat cinta ternyata bisa menggugah hati, membangkitkan kerinduan, mendorong semangat, menumbuhkan kepercayaan diri, merubah suasana dan membuat terlena. Surat cinta seperi air laut yang semakin diminum tidak bisa menghilangkan rasa haus. Surat cinta bagaikan lecutan halus bagi jiwa yang sedang lemah.

Bagai bahan bakar api cinta yang mulai meredup. Bagaikan pelita ketika sang kekasih masih samar-samar meniti jembatan cinta menuju ke seberang jalan. Surat cinta adalah nyanyian jiwa, suara hati, ungkapan kerinduan dan hembusan angin sorga. Surat cinta adalah gambaran kanvas hati sang kekasih, lukisan jiwa dan bingkasan rindu.

Ia adalah ayat-ayat cinta. Yang bila di dalamnya disebutkan nama kekasih, bergetarlah hati si pemilik cinta dan ketika dibacakan padanya ayat-ayat tersebut bertambahlah rasa cinta dan gejolak kerinduan untuk bertemu sang kekasih hati.

Membaca surat cinta merupakan hobi yang sedang jatuh cinta, pekerjaan tanpa upah dan gaji. Membaca surat cinta adalah petualangan menuju ke alam penuh kasih dan kerinduan. Irma membaca surat cinta dengan penuh rasa haru, rindu dan khusyuk. Bahkan karena derasnya aliran sungai kerinduan dalam hatinya, air matanya harus tumpah. Cinta yang kuat dan besar telah meraih hatinya, dan bahkan memperbudak jiwanya.

Adakah suasana yang kita rasakan ketika membaca ayat-ayat Allah sebagaimana yang dirasakan oleh Irma dan orang-orang yang jatuh cinta lainnya ketika membaca surat dari sang kekasih? Adakah jiwa bergetar dan kerinduan kita berjumpa dengan Allah semakin bertambah sehingga karena kuatnya kerinduan tersebut tergerak hati untuk cepat meninggalkan dunia agar bisa bertemu dengan Allah, kekasih hati yang abadi?

Sesungguhnya diantara ciri-ciri sifat orang-orang yang beriman adalah ketika disebutkan nama Allah, bergetarlah hati mereka, dan ketika dibacakan pada mereka ayat-ayat Allah, bertambahlah iman mereka. Mereka adalah orang- orang beriman yang sesungguhnya. Bergetarnya hati dan kuatnya ombak kerinduan yang melanda samudera hati adalah karena hati telah dikuasai oleh cinta pada yang dicintai. Semakin kuat rasa cinta itu bergejolak dalam hati semakin kuatlah getaran itu terasa.

Para pecinta sejati tak akan pernah bisa bertahan untuk berjauhan dengan sang kekasih. Sesungguhnya keinginan yang sulit untuk dibendung adalah ingin selalu berdekatan dan berada dalam dekapan sang kekasih, dekapan penuh kedamaian dan ketentraman. Begitulah semestinya hati orang-orang beriman, orang yang mengaku mencintai Penguasa jiwanya, Pencipta dirinya dan yang selalu tanpa pernah henti melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.

Benarkah kita mencintai Allah dengan sebenarnya? Ataukah kata-kata itu hanya penghias bibir dan kebohongan belaka? Adakah hati ini bergetar ketika disebutkan pada kita nama Allah? Adakah iman kita bertambah ketika dibacakan pada kita ayat-ayat Allah?

Kisah Irma di atas sedikit banyaknya bisa kita ambil darinya pelajaran bahwa rasa cinta yang hadir, tumbuh subur dan bersemi dalam hati bisa membuat seseorang selalu dilanda kerinduan untuk bertemu dengan sang kekasih hati. Dan ketika mendengar nama sang kekasih, hati bergetar dan dorongan cinta semakin bertambah.

Allah adalah Pencipta kita. Pencipta alam semesta. Allah yang memberi kita kehidupan, memberi kita rezki dan begitu banyak nikmat yang telah Allah limpahkan pada kita. Dan nikmat yang paling besar yang Allah anugerahkan pada hamba-Nya adalah nikmat iman dan islam, yang dengannya manusia akan selamat hidup di dunia dan di akhirat.

Sesungguhnya Allah yang maha kekal lah yang lebih pantas untuk kita cintai dengan makna cinta yang sesungguhnya. Kepada-Nyalah kerinduan itu hendaknya diperuntukan, rasa cinta itu diberikan. Dan air mata itu ditumpahkan.

Semoga bisa menjadi renungan kita bersama, insya Allah.

Rabu, 11 Maret 2009

Islam, Iman dan Ihsan

Pada suatu hari kami (Umar Ra dan para sahabat Ra) duduk-duduk bersama Rasulullah Saw. Lalu muncul di hadapan kami seorang yang berpakaian putih. Rambutnya hitam sekali dan tidak tampak tanda-tanda perjalanan. Tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Dia langsung duduk menghadap Rasulullah Saw. Kedua kakinya menghempit kedua kaki Rasulullah, dari kedua telapak tangannya diletakkan di atas paha Rasulullah Saw, seraya berkata, "Ya Muhammad, beritahu aku tentang Islam." Lalu Rasulullah Saw menjawab, "Islam ialah bersyahadat bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan mengerjakan haji apabila mampu." Kemudian dia bertanya lagi, "Kini beritahu aku tentang iman." Rasulullah Saw menjawab, "Beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan beriman kepada Qodar baik dan buruknya." Orang itu lantas berkata, "Benar. Kini beritahu aku tentang ihsan." Rasulullah berkata, "Beribadah kepada Allah seolah-olah anda melihat-Nya walaupun anda tidak melihat-Nya, karena sesungguhnya Allah melihat anda. Dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang Assa'ah (azab kiamat)." Rasulullah menjawab, "Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya." Kemudian dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang tanda-tandanya." Rasulullah menjawab, "Seorang budak wanita melahirkan nyonya besarnya. Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang, melarat dan penggembala unta masing-masing berlomba membangun gedung-gedung bertingkat." Kemudian orang itu pergi menghilang dari pandangan mata. Lalu Rasulullah Saw bertanya kepada Umar, "Hai Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi?" Lalu aku (Umar) menjawab, "Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui." Rasulullah Saw lantas berkata, "Itulah Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada kalian." (HR. Muslim)

Bingkai Kehidupan

Mengarungi samudera kehidupan
Kita ibarat para pengembara
Hidup ini adalah perjuangan
Tiada masa tuk berpangku tangan

Setiap tetes peluh dan darah
Tak akan sirna ditelan masa
Segores luka di jalan Allah
'kan menjadi saksi pengorbanan

Allahu ghaayatunaa
Ar-Rasuulu qudwatunaa
Al-Qur'aanu dusturunaa
Al-Jihadu sabiiluna
Al-Mautu fii sabilillah
Asma amaanina

Allah adalah tujuan kami
Rasulullah teladan kami
Al Qur'an pedoman hidup kami
Jihad adalah jalan juang kami
Mati di jalan Allah adalah cita-cita kami tertinggi
 
Design Downloaded from Free Blogger Templates | Free Website Templates