Assalamu'alaikum

Jumat, 10 Desember 2010

Install LAMP di Ubuntu

Bagaimana menginstall LAMP (Linux-Apache-MySQL-PHP) di Ubuntu? Berikut tutorialnya (Waroeng Ubuntu menggunakan Ubuntu 9.04 saat menginstall, namun pada dasarnya cara ini dapat di lakukan di Ubuntu versi manapun terutama versi Ubuntu 7.04 keatas). LAMP berguna untuk menginstall CMS, seperti Joomla, Drupal, dll.

Install Apache2

1. Buka Terminal (Applications - Accessories - Terminal).

2. Copy/Paste perintah ini :

sudo apt-get install apache2


Testing Apache2

Buka browser apapun (Firefox atau yang lain) lalu buka http://localhost/ Bila berjalan lancar akan ada tulisan It works!

Install PHP5

Pada terminal ketikkan perintah
sudo apt-get install php5 libapache2-mod-php5

lalu agar PHP dapat bekerja dengan apache2, restart apache2
sudo etc/init.d/apache2 restart

Install MySQL

Sekarang Install MySQL.

Langkah Pertama
sudo apt-get install mysql-server
Langkah Kedua (Opsional)

Agar komputer kita dapat mengetahui server yang kita buat, maka kita perlu mengedit "Bind Address"
gksudo gedit /etc/mysql/my.cnf

Temukan bind-address = 127.0.0.1 lalu ganti 127.0.0.1 dengan IP address anda.

Set Password MySQL screenshot seperti ini:
http://i547.photobucket.com/albums/hh454/unixmen/LAMP/mysql-root.png

Bila tidak muncul screenshot seperti diatas, maka lakukan secara manual
mysql -u root
lalu
mysql> SET PASSWORD FOR 'root'@'localhost' = PASSWORD('YOURPASSWORD');
Sekarang saatnya install phpmyadmin.
sudo apt-get install phpmyadmin
Pada saat instalasi akan ada pilihan server seperti apache, apache2 atau lainnya. Pilih apache2.


Restart apache2
sudo /etc/init.d/apache2 restart


Sekarang buka http://localhost/phpmyadmin pada browser, akan muncul menu seperti screenshot ini:

http://fxekobudi.net/wp-content/uploads/linux/phpMyAdmin-jaunty.jpg

Link-link tutorial LAMP yang membantu:

How to Forge, Fxekobudi , Unixmen.

TROUBLESHOOTING

Dapat "404 error" saat membuka http://localhost/phpmyadmin/ lakukan configurasi apache2.conf agar dapat bekerja dengan Phpmyadmin.
sudo gedit /etc/apache2/apache2.conf
Tambahkan baris ini di akhir file, save lalu quit.
Include /etc/phpmyadmin/apache.conf

Trik ini dari Ubuntu HELP.

Mendapatkan masalah "The requested URL /phpmyadmin was not found on this server"

Perhatikan apakah ada /etc/apache2/conf.d/phpmyadmin.conf? Bila tidak, maka apakah ada /etc/phpmyadmin/apache.conf exist?

Bila keduanya tidak ada maka coba lakukan :

sudo ln -s /etc/phpmyadmin/apache.conf /etc/apache2/conf.d/phpmyadmin.conf
sudo /etc/init.d/apache2 restart

Trik ini di dapat di sini.

Selasa, 23 November 2010

Konsep Dasar Pengaturan File

Bagaimana cara mengatur file??
Database adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang diatur secara logis yang dirancang dan dibangun untuk tujuan khusus.database disini adalah representasi dari sebuah teknologi untuk mengumpulkan banyak fakta yang memungkinkan Anda untuk memotong dan membuang, dan menggabungkan serta memasangkan data dengan beragam cara. Data pada sebuah database memiliki banyak makna. Bagaimanapun, menghubungkan banyak fakta dan data tidak bisa begitu saja disebut database. databse memiiki banyak tingkat kerumitan, dan dapat diperoleh secara manual atau dengan perangkat lunak pada sebuah komputer.

Pengaturan Data: Hierarki Penyimpanan Database
Apa saja unit datanya?dari yang terkecil sampai yang terbesar?

Hierarki penyimpanan data terdiri atas level data yang disimpan dalam sebuah database komputer : bits, field, record, dan file.

Bit komputer seperti atas dasar prinsip bahwa listrik bisa dihidupkan dan dimatikan(prinsip saklar on/off). jadi bit adalah unit data terkecil yang bisa disimpan komputer.jadi,bit adalah unit data terkecil yang bisa disimpan dalam komputer yang direpresentasikan dengan lambang angka 0 (off) atau 1 (on).

Karakter
Suatu karakter (byte) adalah sebuah huruf atau angka atau karakter khusus, sebagai contoh: A,B,&,%,2,dll adalah contoh karakter tunggal. gabungan beberapa bit akan membentuk sebuah karakter.
bit dan byte merupakan dasar untuk menyajikan data baik data yang akan diproses, dikomunikasikan jarak jauh, atau disimpan dalam sebuah database. Komputer banyak berhubungan dengan bit dan byte namun user database, seperti Anda, akan banyak berhubungan dengan Field, record, dan file.

Field
Field adalah sebuah unit data yang berisi satu atau lebih karakter (byte). Ia merupakan unit terkecil dari informasi berharga dalam database. setiap field memiliki nama field yang menggambarkan jenis data yang harus dimasukkan ke dalam field. Contoh field adalah nama pertama Anda, alamat jalan, atau jenis kelamin Anda.
Field dapat didesain dengan panjang maksimun terntentu. Field juga dapat didesain dengan tipe data berbeda, semisal hanya teks, atau hanya angka, tanggal, waktu, atau bahkan hanya jawaban “ya” dan “tidak”, link web, gambar, suara dan video.

Record
Record adalah kumpulan field-field yang berhubungan. Masing-masing record menyimpan data hanya sekitar satu entitas, yang bisa erupa orang, tempat benda dan peristiwa atau gejala. Contoh record bisa saja nama dan alamat Anda dan Nomor Jaminan sosial Anda.

File
File adalah kumpulan record-record yang saling berhubungan. contoh sebuah file adalah data tentang siapa saja yang bekerja di departemen yang sama dalam sebuah perusahaan, termasuk nama, alamat, dan nomor jaminan sosial. File banyak digunakan karena ia merupakan kumpulan data atau informasi yang diperlakukan sebagai satau unit oleh komputer.
dalam hierarki data, file berada dalam bagian atas. Kumpulan file yang berhubungan membentuk suatu database.database sebuah perusahaan mencakup semua file pegawai sebelumnya dan pegawai saat ini di departemen. Setiap pegawai bisa punya beberapa file, sebagai contoh file upah, dana pensiun, kuota penjualan, dan penerimaan, dan sebagainya.

Key Field
apa itu key field?dan apa yang dapat menjadi key field saya yang terpenting?
Konsep yang penting dalam pengaturan data adalah key field. Key Field adalah field yang dipilih pada record sehingga record tersebut dapat dengan mudah diperoleh kembali dan diproses. Key field kadang berupa nomor identifikasi, nomor jaminan sosial, nomor induk pegawai, atau semacamnya. dari hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa key field memilik karakteristik unik (tidak ada yang sama satu sama lain). Key field lebih disukai berupa angka. Key field dapat terdiri dari lebih satu key.

Tipe File: File Program dan File Data
Apa Perbedaan File Program dan file Data?
File adalah kumpulan informasi yang oleh komputer diperlakukan sebagai satu uit. File diberi nama – nama file.
Nama File juga memiliki ekstensi, atau nama ekstensi.biasanya berupa tiga huruf setelah titik yang mengikuti nama file. misal .doc, yang dikenali Microsoft Word sebagai “document”. Ekstensi ini disisipkan secara otomatis oleh pengolah dokumen.

a. File Program: Untuk instruksi perangkat lunak
File Program adalah file yang berisi instruksi perangkat lunak. Contohnya adalah pengolah kata atau program spreadsheet, yang terdiri beberapa program.
File program sumber: memuat instruksi komputer tingkat tinggi dalam format asli yang ditulis oleh programer.
Instruksi program sumber baru dapat digunakan setelah prosesor menerjemahkannya kedalam file yang dapat dieksekusi. File ini dapat dikenali melalui ekstensinya berupa .exe atau .com

b. File Data: untuk mengambil Data
File Data adalah file yang memuat data. tidak seperti file program, file data tidak menyuruh komputer untuk melakukan sesuatu. Akan tetapi file data akan berperan dalam file program. contoh ekstensi file data yang umum adalah: .txt, .doc, .xls, dsb

tiga file data yang memilik peran khusus adalah
File grafis: diantaranya: .bmp, .tiff, .jpeg, .png
file audio: diantaranya: .mp3, .wav, .midi
file video: diantaranya: .mpg, .wmv, .avi

Kompresi dan Dekompresi: menempatkan Lebih banyak data di ruang yang lebih kecil.
Bagaimana file besar dikompresi dan didekompresi?
Kompresi: adalah metode untuk memindahkan elemen-elemen secara berulang-ulang dari sebuah file sehingga file membutuhkan ruang penyimpanan yang lebih sedikit dan akhirnya membutuhkan waktu transmisi yang lebih singkat juga. Selanjutnya data akan didekompresi- pola yang berulang akan diperbaiki.
Kompresi lossless: saat melakukan kompresi menggunakan teknik matematis untuk mengganti pola bits berulang dengan ringkasan berkode. Selama dekompresi, ringkasan berkode diganti dengan pola asli dari bits. Dalam metode ini, data yang keluar sama dengan data yang masuk. teknik ini dilakukan untuk memastikan tidak ada data yang berkurang/hilang.
kompresi Lossy:Perbedaannya dengan kompresi lossless, teknik ini mebuang data secara permanen selama kompresi. Kelemahannya adalah hilangnya akurasi tertentu. Metode ini kerap dilakukan untuk kompresi file grafis dan suara.

Jumat, 29 Oktober 2010

Tutorial Singkat tentang Instalasi Server Linux


Halo all,

Mau sekedar share informasi nih tentang instalasi server, jadi ini tutorial singkat aja, alias basic dari instalasi server.

Untuk instalasi server, bisa pake pilihan Operating System apa aja, tergantung kebutuhan dan budget, OS yang tersedia antara lain:
1. Windows Server Family
Operating system buatan Micro$oft, bisa diliat dari $ nya, operating system ini mempunyai harga cukup mahal, dari sisi kebutuhan perangkat keras yang dibutuhkan, dan juga licensing dari OS ini. Budget dari OS Windows ini cukup besar, tetapi punya keuntungan kemudahan dalam sisi management, karena berbasis GUI. Kekurangannya cukup banyak jg, mengingat celah keamanan OS ini cukup banyak, dan juga rakus resource komputer.
2. Linux Server
Bersifat open source, tersedia banyak distro pengembang OS ini, antara lain RedHat, Suse, Debian, dll. Sistem operasi ini terkenal dengan "low budget" operating system, mengingat OS ini lebih bersifat teks mode (walaupun ada GUI) tapi untuk beberapa distro tertentu, GUI tidak merupakan pilihan default OS ini. Kelebihannya OS Linux murah, dan tidak rakus resource komputer. Kekurangannya, karena bersifat open source, jadi pengguna harus lebih berhati2 dalam menggunakan program2 karena source code nya tersedia banyak di internet.
3. FreeBSD Server
Hampir sama dengan Linux, hanya FreeBSD berbeda "core" dengan Linux, karena berbeda pengembang. FreeBSD adalah Free Version dari operating system BSD yang dikembangkan oleh Berkeley Software Development. Cukup tangguh, tapi masih banyak yang menganggap OS ini cukup kaku dan sulit, padahal tidak jauh berbeda dari Linux.
4. BSDi
Termasuk OS mahal, tetapi cukup tangguh dan reliable.
5. SunOS
Idem sama BSDi
6. OS/2
Mahal dari sisi licensi, buatan IBM, tapi merupakan salah satu OS yang handal juga.
dan masih banyak OS lainnya, yang akan saya bahas disini adalah OS Linux.

Yang perlu diperhatikan untuk melakukan instalasi Server Linux:
1. Siapkan OS Linux, silahkan pilih distro yang diinginkan bisa Slackware, Debian, Suse, atau RedHat. Masih banyak distro lainnya, tp untuk yang aman sih saya sarankan distro diatas karena sudah teruji kelayakan nya. ;)
2. Linux mempunyai filesystem yang berbeda dengan OS lain, untuk instalasi OS ini, Linux menggunakan filesystem utama ext2, ext3, reiserfs(optional), dan swap. Untuk membuat filesystem dilinux, dalam teks mode dapat menggunakan perintah "cfdisk" atau "fdisk".
Filesystem utama yang dibutuhkan linux yaitu:
- Linux swap, ukuran 2x dari ukuran RAM (list dari id filesystem ini adalah 82)
- Linux yang akan digunakan sebagai root filesystem (filesystem utama, atau Drive C), dibuat sebagai Primary Partition. jumlahnya bebas, tp yang perlu diingat, full instalasi OS Linux membutuhkan sekitar 10Gigabytes, jadi pastikan root filesystem anda mempunyai ukuran 10Gbytes.
- Linux yang akan digunakan sebagai partisi tambahan (seperti drive D, E, dst), dibuat sebagai Primary/Extended Partition.
Linux tidak mengenal Drive, seluruh partisi yang dibuat akan diletakkan di suatu tempat, yang bernama "mount point".
Semisal ada 3 partisi yang anda buat, 1 nya adalah Linux swap, 2 lainnya dapat diletakkan di mount point utama "/" atau Drive C, kemudian lainnya dapat diletakkan di mount point lain seperti "/home". "/var", dsb.

Referensi lengkap tentang filesystem, dapat anda baca di http://tldp.org/HOWTO/Partition/

3. Tidak semua distro Linux menggunakan fasilitas GUI pada saat instalasi, ada yang bersifat teks mode, seperti Slackware. Distro lainnya seperti Redhat, Debian dan Suse sudah menggunakan GUI pada saat instalasi. Pastikan anda familiar dengan perintah2 dasar linux.

Referensi lengkap tentang perintah dasar linux, silahkan lihat di http://www.comptechdoc.org/os/linux/usersguide/linux_ugbasics.html

4. Linux memberi nama hardware/device dengan istilah yang berbeda, tidak seperti Windows. Untuk dapat melihat suatu device harddisk misalnya, linux memberi nama dengan istilah "dev". Untuk harddisk ATA/IDE, linux memberi nama harddisk tersebut /dev/hdx, dimana x tergantung dimana harddisk tersebut tersambung, apakah di primary master, atau di primary slave, secondary master atau di secondary slave. Urutannya adalah:
- Primary Master (ATA): /dev/hda (SCSI/SATA): /dev/sda
- Primary Slave (ATA): /dev/hdb (SCSI/SATA): /dev/sdb
- Secondary Master (ATA): /dev/hdc (SCSI/SATA): /dev/sdc
- Secondary Slave (ATA): /dev/hdd (SCSI/SATA): /dev/sdd
Pada linux, harddisk/drive akan di"mount" pada suatu tempat yang disebut "mountpoint". Untuk versi GUInya, akan lebih mudah membaca isi drive/harddisk.

Untuk mengecek apakah hardware komputer anda teridentifikasi dengan benar oleh OS Linux, gunakan perintah "dmesg | more" untuk melihat informasi identifikasi hardware oleh OS Linux. Pastikan seluruh hardware anda sudah teridentifikasi dengan benar oleh Linux, sehingga proses Instalasi dapat berjalan lancar.

Referensi Informasi tentang perintah dmesg: http://www.linfo.org/dmesg.html

6. Jika memang hardware yang dipakai tidak didukung oleh Os Linux, silahkan coba cari drivernya dahulu untuk versi Linux, karena driver hardware untuk versi Windows berbeda dengan Linux. Cara instalasi driver untuk Linux cukup sulit, paling nggak, coba cari di google.com untuk instalasi driver dari hardware bersangkutan.

7. Paling nggak, bisa bahasa Inggris dikit2, ini membantu karena tutorial lengkap mengenai linux dan troubleshootingnya banyak dalam bahasa Inggris. :D

Nih sedikit banyak referensi untuk Install Server Linux sayangnya dalam bahasa Inggris:
http://www.yolinux.com/TUTORIALS/LinuxTutorialRedHatInstallation.html

Sementara itu dulu tutorial singkat saya, semoga bisa bermanfaat, pekan depan saya post lagi informasi lainnya.

- "Kebodohan bukanlah bawaan lahir seseorang, itu adalah buah yang didapat dari kemalasan" -

sumber : http://network.forums-free.com/tutorial-singkat-tentang-instalasi-server-linux-t16.html



Kamis, 26 Agustus 2010

BARA’AH


Kepada para thaghut di setiap masa dan tempat,

Kepada para thaghut, baik presiden, amir, kaisar, kisra, fir’aun dan raja,

Kepada para tameng mereka dan ulama-ulamanya yang menyesatkan,

Kepada wali-wali mereka, para tentara mereka, aparat kepolisiannya, dinas inteljennya dan pasukan-pasukan pengawalnya… kepada mereka semuanya… kami katakan:

“Sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian dan dari apa yang kalian ibadahi selain Allah.”

Kami…..

Berlepas diri dari hukum-hukum kalian, pedoman-pedoman kalian, undang-undang dasar kalian dan falsafah-falsafah kalian yang busuk….

Kami ….

Berlepas diri pemerintah-pemerintah kalian, mahkamah-mahkamah kalian, lambang-lambang kalian dan bendera-bendera kalian yang najis…

“Kami ingkari (kekafiran) kalian, dan tampak antara kami dengan kalian permusuhan dan kebencian selama-lamanya sampai kaliam beriman kepada Allah saja.”

Sungguh kan ku perangi selain Mu dan selama Engkau beri aku umur …

Dan sungguh kan kujadikan perang terhadap mereka terus menerus …

Kan ku permalukan di hadapan manusia …

Dan kan ku cabik-cabik kulit mereka dengan lisan ini …

Matilah kalian dengan kegeraman kalian, karena Rabbku tahu …

Akan rahasia kalian dan kebusukan hati …

Allahlah Sang Penolong dien dan kitab-Nya …

Serta (penolong) Rasul-Nya dengan ilmu dan kekuatan …

Sedang kebenaran adalah dinding yang tidak mampu menghancurkannya…

Seorangpun walau kau kumpulkan jin dan manusia untuknya …

(Ibnul Qayyim/Qasidah Nunniyyah)

Rabu, 14 Juli 2010

39 Cara Membantu Mujahidin

39 Cara Membantu Mujahidin:
1. Meniatkan diri untuk berjihad
2. Memohon syahadah dengan jujur
3. Pergi berjihad dengan jiwa
4. Berjihad dengan harta
5. Membekali mujahid
6. Menggantikan tugas mujahid di keluarganya dengan baik
7. Menyantuni keluarga para syuhada
8. Menyantuni keluarga mujahid yang terluka dan keluarga mujahid
yang tertawan
9. Mengumpulkan sedekah untuk mujahidin
10. Membayar zakat untuk mereka
11. Ikut serta dalam mengobati mujahid yang terluka
12. Memuji mujahidin, menyebutkan perbuatan mulia mereka, dan mengajak orang-orang untuk meneladani mereka
13. Memotivasi mujahidin agar meneruskan jihad mereka
14. Membela mujahidin
15. Menyingkap konspirasi kaum munafik
16. Mengajak dan mengobarkan semangat orang agar berjihad
17. Menasihati kaum muslimin dan mujahidin
18. Menyembunyikan mujahidin dan menyimpan rahasia mereka
19. Mendoakan mujahidin20. Melakukan qunut nazilah
21. Mengikuti dan menyebarkan berita-berita jihad
22. Berpartisipasi dalam menyebarkan kitab-kitab dan buletin2 mujahidin
23. Mengeluarkan fatwa untuk membantu mujahidin
24. Membangun komunikasi dengan para ulama dan penceramah serta mengabarkan keadaan mujahidin kepada mereka
25. Berlatih ketangkasan fisik
26. Latihan menggunakan senjata
27. Renang dan menunggang kuda
28. Mempelajari P3K
29. Mempelajari fikih jihad
30. Memberikan tempat perlindungan dan menghormati mujahidin
31. Memusuhi dan membenci orang-orang kafir
32. Berusaha untuk menebus tawanan
33. Menyebarkan berita tentang para tawanan dan memperhatikan masalah mereka
34. Jihad elektronik
35. Tidak membantu orang-orang musyrik
36. Mentarbiyah anak agar mencintai jihad dan mujahid
37. Meninggalkan gaya hidup mewah
38. Memboikot barang-barang produksi musuh
39. Tidak memakai para pekerja dari negeri-negeri yang memerangi kaum muslimin

La hawla wa la quwwata illa biLlah.

Selengkapnya silahkan baca buku "39 Cara Membantu Mujahidin" karya Muhammad bin Ahmad As-Salim

Wanita Pendamba Surga

Wanita pendamba syurga
Pesona akhlakmu bagai mutiara yang
berkilauan Halus tuturmu menggambarkan pribadi yang santun
Kecantikan hatimu laksana kapas tanpa noda
Kesejukan aura jiwamu seperti bidadari syurga
Kau hiasi dirimu dengan bingkaian akhlak islami
Semakin berwibawa karena auratmu terhijabi.

Saat wanita lain bergelimang kesenangan semu
Menari-nari di atas lantai dansa
Menenggak arak dalam gelas-gelas kristal
Engkau justru mengurung diri
Mentafakuri kehidupan akhirat yang masih ghaib
Mengembara dalam pencarian jati diri.

Di saat wanita lain asyik memilih busana trendi
Sibuk memoles tubuh dan wajah
Berlomba memamerkan aurat mereka
Engkau justru tampil bersahaja
Dalam balutan gamis dan kerudung panjang
Engkau sembunyikan auratmu
Agar tak terjamah pesona kecantikan itu
Dari mata-mata lelaki jalang.

Di saat wanita-wanita lain tertawa lepas
Menikmati euphoria tanpa batas
Menebar cinta basi pada lelaki
Engkau justru menangis dalam sujud
Mendaki taubat dalam bukit tahajud
Mengemis ampunan pada
Penggenggam nyawa
Menutup lisan dari bicara sia-sia.

Di saat wanita-wanita lain mengidolakan
Miyabi, Britney Spears, Celine Dion, Maddona
Engkau mengidolakan Khadijah, Maryam, Asiyah, Fatimah
Di saat wanita lain bangga aibnya terbuka
Puas jika namanya di puja-puja
Engkau justru mengasingkan diri dari gemerlap dunia
Merahasiakan kebaikan yang kau lakukan pada sesama
Karena takut jatuh pada perbuatan riya’.

Di saat wanita-wanita lain menghabiskan waktu di plaza
Menghamburkan materi dengan sia-sia
Engkau justru menghabiskan waktumu di mushola
Menguatkan zikir dan memuja asma-Nya.

Merenda istigfar di atas sajadah cinta.
Di saat wanita-wanita lain hanyut dalam pesona zaman
Bercengkerama liar dengan segala kemewahan
Sibuk memuja artis-artis idaman
Engkau justru sibuk mengkaji ilmu
Mendakwahkan agama Islam tanpa ragu
Berjibaku dengan segala kesulitan
Meneriakkan kalimat jihad militan.

Di saat wanita-wanita lain sibuk menenteng majalah erotis
Menggumbar gosip sesama secara sadis
Engkau justru teguh pada Al-Qur’an dan hadis
Yang kau jadikan pegangan hidup
Agar iman di dadamu tidak redup.

Wanita pendamba syurga…
Agungnya akhlakmu berselimut mutiara
Pada rahimmu kelak generasi-generasi agama
Akan Allah amanahkanEngkau calon madrasah pertama
Saat mujahid-mujahid terlahir di dunia.

[Yuli Anna/Voa-Islam]

Rabu, 19 Mei 2010

Makna Laa ilaaha illallaah


Inti ajaran islam adalah لا إله إلا ألله [Laa ilaaha illallaah] yang bermakna لا معبد بحق إ لا الله [Laa ma'buda bihaqqin illallaah] = tiada yang diibadahi di segala langit dan bumi dengan haq kecuali hanya Allah.

Kalimat Tauhid Laa ilaaha illallaah memiliki dua rukun yaitu
النفي (An-Nafiyu = menafikan/meniadakan) dan الإثبات (Al-Itsbat = menetapkan),
atau
التجريد (At-Tajrid = mengosongkan/menanggalkan) dan التفريد (At-Tafrid = menyendirikan),
atau
الولاء (Al-Wala’ = loyalitas) dan البراء (Al-Bara’ = berlepas diri).

[Hasyiyah Tsalatsatul-Ushul hal. 54, ‘Abdur-Rahman bin Muhammad bin Qasim Al-Hanbali An-Najdi]

.

Dalam tulisan ini insyaAllah akan dibahas mengenai rukun النفي (An-Nafiyu) dan الإثبات (Al-Itsbat),
1. An-Nafy (pada kalimat: Laa ilaaha), yaitu menafikan segala bentuk sesembahan yang ada.
2. Al-Itsbat (pada kalimat: Illallaah), dan menetapkan penyembahan hanya kepada Allah ‘Azza wa Jalla.

.

1. An-Nafiyu
An-Nafiyu mencakup empat perkara, yaitu An-Nafy (meniadakan) Al-Alihah, Ath-Thaghut, Al-Andad (tandingan-tandingan) dan Al-Arbab.
[Al-Wala’ wal-Bara’ Fil-Islam, Muhammad bin Sa’id bin Salim Al-Qahthany]

a) Al-Alihah
Alihah adalah jamak daripada ilah, yaitu apa yang dituju dengan sesuatu hal (dengan tindakan atau perbuatan) dalam rangka mencari manfaat atau menolak bala (bencana) .

“Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: “Laa ilaaha illallah” (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri, dan mereka berkata: “Apakah Sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami Karena seorang penyair gila?” (QS. As Shaffat 37: 35-36)

“Apakah dengan menjadikan kebohongan kamu menghendaki sembahan-selain Allah”. (QS Ash-Shaffat 37:86).

“Dan mereka (orang-orang kafir) heran bahwa telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari mereka. Dan telah berkata orang-orang kafir ini adalah penyihir pendusta. Apakah dia telah menjadikan sembahan-sembahan menjadi sembahan yang satu. Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang mengherankan”. (QS. Shad :4-5)

Contoh dari sesuatu hal yang dianggap ibadah disini misalnya memberikan sesajian-sesajian pada batu atau pohon keramat, melemparkan makanan ke laut untuk persembahan, menyembelih tumbal untuk jin penunggu, meminta do’a kepada penghuni kubur, dan yang semacamnya dengan maksud menolak bala ataupun meminta manfaat dengan perbuatan tersebut.

Meskipun batu, pohon, atau kuburan keramat itu tidak disebut tuhan, akan tetapi hakikat perbuatan mereka itu adalah mempertuhankan selain Allah. Maka orang-orang yang melakukan hal itu adalah musyrik, meski mereka mengaku muslim.

Syaikh Abdurrahman Ibnu Hasan Ibnu Muhammad rahimahullah berkata: “Ulama berijma, baik ulama salaf maupun khalaf dari kalangan para shahabat dan tabi’in, para imam dan semua Ahlus Sunnah bahwa orang tidak dianggap muslim kecuali dengan cara mengosongkan diri dari syirik akbar dan melepaskan diri darinya” [Ad Durar As Saniyyah: 2/545]. Beliau juga berkata: “Siapa yang berbuat syirik, maka dia telah meninggalkan Tauhid” [Syarah Ashli Dienil Islam, Majmu’ah tauhid].

b) Al-Arbab
Arbab adalah bentuk jamak daripada Rabb, yang artinya tuhan yang mengatur dan menentukan hukum. Allah disebut Rabbul ‘alamin karena Allah yang mengatur alam ini baik secara kauniy (hukum alam) maupun secara syar’iy (syari’at). Sedangkan jika ada orang yang mengaku atau mengklaim bahwa dia berhak mengatur, berarti dia memposisikan dirinya sebagai Rabb.

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab mendefinisikan rabb itu adalah: “Yang memberikan fatwa kepada engkau dengan fatwa yang menyelisihi kebenaran, dan kamu mengikutinya seraya membenarkan”.

Ketika orang mengikuti apa yang bertentangan dengan hukum Allah maka dia disebut mempertuhankan, sedangkan yang diikutinya yang mana ia mengetahui bahwa hal itu pembuatan aturan, maka dia memposisikan dirinya sebagai Rabb.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, padahal mereka Hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. At Taubah 9:31)

Di dalam atsar yang hasan dari ‘Adiy Ibnu Hatim (dia asalnya Nashrani kemudian masuk Islam) Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam membacakan ayat itu dihadapan ‘Adiy Ibnu Hatim, maka dia berkata: “Wahai Rasulullah, kami dahulu tidak pernah ibadah dan sujud kepada mereka (ahli ilmu dan para rahib)” maka Rasulullah berkata, “Bukankah mereka itu menghalalkan apa yang telah Allah haramkan dan kalian ikut-ikutan menghalalkannya? Bukankah mereka mengharamkan apa yang telah Allah halalkan lalu kalian ikut-ikutan mengharamkannya?” lalu ‘Adiy Ibnu Hatim berkata, “Ya, betul” lalu Rasulullah berkata lagi, “Itulah bentuk peribadatan orang-orang Nashrani kepada mereka itu” [HR. At Tirmidzi]

Jadi, ketika alim ulama memposisikan dirinya sebagai pembuat hukum mengklaim memiliki kewenangan untuk membuat hukum/undang-undang, maka dia mengkalim bahwa dirinya sebagai Rabb. Sedangkan orang yang mengikuti atau menjalankan hukum-hukum yang mereka buat itu, maka Allah memvonisnya sebagai orang yang telah mempertuhankan, yang beribadah kepada si pembuat hukum itu dan melanggar Laa ilaaha illallaah lagi musyrik.

“Menentukan hukum itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Yusuf 12:40)

Dalam ayat ini, Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjelaskan bahwa hak menentukan hukum itu hanyalah milik Allah, hak membuat hukum, aturan, undang-undang hanyalah milik Allah. Dan Allah memerintahkan agar tidak menyandarkan hukum kecuali kepada Allah. Dalam ayat ini penyandaran hukum disebut ibadah. Jika disandarkannya kepada Allah berarti ibadah kepada Allah, sedangkan jika disandarkan kepada selain Allah berarti ibadah kepada selain Allah, itulah dien yang lurus, akan tetapi mayoritas manusia tidak mengetahui.

Fir’aun ketika mengatakan “Akulah tuhan kalian tertinggi” adalah bukan dimaksudkan bahwa dia itu pencipta manusia atau yang menyediakan berbagai sarana kehidupan buat manusia, akan tetapi dia maksudkan “Sayalah pembuat hukum bagi kalian yang hukumnya harus kalian ikuti…!”.

Syaikh Muhammad Al Amin Asy Syinqithi rahimahullah ketika menjelaskan surat Al An’am: 121 dan At Taubah: 31, mengatakan: “Sesungguhnya setiap orang yang mengikuti aturan, hukum, dan undang-undang yang menyelisihi apa yang Allah syri’atkan lewat lisan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, maka dia musyrik terhadap Allah, kafir lagi menjadikan yang diikutinya itu sebagai Rabb (Tuhan)”. [Al Hakimiyyah: 56]

Jadi, kesimpulannya bahwa Arbab adalah orang yang mengaku bahwa dirinya berhak membuat hukum/aturan/undang-undang, dengan kata lain Arbab adalah orang-orang yang mempertuhankan diri, sedangkan orang yang mengikuti hukum buatan para Arbab itu disebut dengan orang musyrik, dan peribadatan kepada Arbab ini adalah bukan dengan shalat, sujud, do’a, nadzar atau istighatsah, akan tetapi dengan mengikuti, mentaati, dan loyalitas terhadapnya. Sehingga pada saat Fir’aun mencela Nabi Musa dan Harun, dia mengatakan:

“Dan mereka berkata: “Apakah (patut) kita percaya kepada dua orang manusia seperti kita (juga), padahal kaum mereka (Bani Israil) adalah orang-orang yang beribadah kepada kita?” (QS. Al Mu’minun 23:47)

Maksud “beribadah” di atas adalah ketaatan, oleh karena itu ketaatan kepada Fir’aun disebut beribadah kepada Fir’aun. Dan begitu juga orang sekarang yang taat kepada hukum buatan para Arbab itu adalah disebut orang yang beribadah kepada Arbab tersebut. Inilah penjelasan tentang Arbab yang menjadi bagian kedua yang harus dinafikan oleh Laa ilaaha illallaah.

c) Al-Andad
Andad adalah jamak dari kata nidd, yang artinya tandingan, maksudnya adalah tandingan bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Allah memerintahkan agar kita hanya menghadapkan dan menjadikan-Nya sebagai tujuan satu-satunya. Tidak boleh seseorang mengedepankan yang lain terhadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Allah berfirman tentang nidd ini atau tentang Andad ini:

“…Karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah sedang kamu mengetahui”. (QS. Al Baqarah 2: 22)

Andad adalah sesuatu yang memalingkan kamu daripada Al Islam, atau sesuatu yang memalingkan kamu daripada Al Islam atau Tauhid, baik itu anak, isteri, jabatan, harta, atau apa saja yang mana jika hal itu memalingkan seseorang daripada Tauhid atau memalingkan seseorang dari pada Al Islam atau menjerumuskan seseorang kepada kekafiran atau ke dalam kemusyrikan, maka sesuatu hal itu sudah menjadi Andad, tandingan bagi Allah Subhanahuwata’ala.

“Dan dari sebagian manusia menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan, mereka mencintai tandingan-tandingan itu seperti mencintai Allah”. (QS. Al-Baqarah 2:165).

Singkatnya, segala sesuatu yang memalingkan seseorang daripada Tauhid dan Al Islam disebut Andad.

d) Ath-Thaghut
Thagut adalah yang disembah dan diminta dari selain Allah, dan dia (yang diminta dan disembah) ridlo terhadap yang demikian itu.

Thagut itu banyak macamnya, tokoh-tokohnya ada lima :
1] Iblis, yang telah dilaknat oleh Allah.
2] Orang yang disembah, sedang dia sendiri rela.
3] Orang yang mengajak manusia untuk menyembah dirinya.
4] Orang yang mengaku tahu sesuatu yang ghaib, dan
5] Orang yang memutuskan sesuatu tanpa berdasarkan hukum yang telah
diturunkan oleh Allah.
[Ushuluts Tsalatsah, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab]

Sesungguhnya kewajiban pertama yang Allah fardhukan atas anak Adam adalah kufur terhadap thaghut dan iman kepada Alah Subhanahu Wa Ta’ala sebagaimana yang Dia firmankan:

“Sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat itu seorang rasul (mereka mengatakan kepada kaumnya): Ibadahlah kepada Allah dan jauhi thaghut…” (QS. An Nahl 16:36)

Perintah kufur terhadap thaghut dan iman kepada Allah adalah inti dari ajaran semua Rasul dan pokok dari Islam. Dua hal ini adalah landasan utama diterimanya amal shalih, dan keduanyalah yang menentukan status seseorang apakah dia itu muslim atau musyrik, Allah ta’ala berfirman:

“Siapa yang kufur terhadap thaghut dan beriman kepada Allah, maka dia itu telah berpegang teguh kepada buhul tali yang sangat kokoh” (QS. Al Baqarah 2:256)

Bila seseorang beribadah shalat, zakat, shaum, haji dan sebagainya, akan tetapi dia tidak kufur terhadap thaghut maka dia itu bukan muslim dan amal ibadahnya tidak diterima.

Sayyidina Umar ibn al-Khattab mengatakan, “Thogut adalah syaitan”

Jabir bin Abdullah berkata: “Thaghut adalah para dukun yang setan turun kepada mereka di suatu daerah.”

Menurut Mujahid, “Thagut adalah setan yang berbentuk manusia, dia dijadikan sebagai hakim pemutus perkara dan dialah orang yang mengendalikan urusan mereka”

Imam Malik mengatakan, “thagut adalah semua hal selan Allah yang disembah manusia. Semisal, berhala, pendeta, ahli sihir, atau semua hal yang menyebabkan syirik.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan “orang yang dijadikan pemutus perkara seperti hakim yan memutuskan perkara dengan selain Kitabullah (Al-Qur’an) adalah toghut” [Majmu Fatawa : XXVIII/201]

Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah berkata,”Thaghut adalah segala sesuatu yang melampaui batas yang berupa ma’bud (yang diibadahi) atau matbu’ (yang diikuti) atau mutha’ (yang ditaati). Sehingga toghut adalah semua orang yang dijadikan pemutus perkara, selain Alloh dan Rasul-Nya didalam suatu kaum, atau mereka yang dibadahi selain Alloh, atau yang mereka ikuti tanpa dasar keterangan dari Alloh, atau yang mereka taati pada perkaraperkara yang mereka tidak mengetahui bahwa taat kepadanya merupakan taat pada Alloh” (’lamul Muwaqqi’in ‘An Rabbil ‘Alamin :I/50]

Menurut Sayid Qutb, “Thagut adalah segala sesuatu yang menentang kebenaran dan melanggar batas yang telah digariskan oleh Allah swt untuk hamba-Nya. Thagut bisa berbentuk pandangan hidup, peradaban, dan lain-lain yang tidak berlandaskan ajaran Allah” [Fi Zhilalil Qur’an I/292]

Menurut Syaikh Muhammad Qutb, “Thogut adalah seseorang, organisasi atau institusi, jama’ah, pemerintahan tradisi atau kekuatan yang menjadi panutan atau aturan manusia, dimana manusia tidak dapat membebaskan diri dari perintahnya dan larangannya.”

Adapun tata cara kufur kepada thaghut adalah sebagaimana yang dijabarkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah:

1. Engkau meyakini bathilnya ibadah kepada selain Allah,
2. Engkau meninggalkannya,
3. Engkau membencinya,
4. Engkau mengkafirkan pelakunya,
5. Dan engkau memusuhi para pelakunya.

Ini sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik pada Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya tatkala mereka mengatakan kepada kaumnya: “Sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian dan dari apa yang kalian ibadati selain Allah, kami ingkari (kekafiran) kalian dan telah nyata antara kami dan kalian permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kalian beriman kepada Allah saja…” (QS. Al Mumtahanah 60: 4)

.

Jadi Laa ilaaha illallaah menuntut kita untuk berlepas diri, menjauhi, dan meninggalkan empat hal tadi: Alihah (sembahan-sembahan), Arbab (tuhan-tuhan pengatur), Andad (tandingan-tandingan), dan Thaghut.

.

2. Al-Itsbat
Al-Itsbat mencakup empat perkara, yaitu Al-Qashdu, At-Ta’zhim dan Al-Mahabbah, Al-Khauf dan Ar-Raja’, dan At-Taqwa.
[Al-Wala’ wal-Bara’ Fil-Islam, Muhammad bin Sa’id bin Salim Al-Qahthany].

a) Al-Qashdu, adalah tidaklah ibadah itu ditujukan melainkan hanya kepada Allah.

b) At-Ta’zhim adalah pengagungan hanya untuk Allah. Dan Al-Mahabbah, adalah cinta hanya untuk dan karena Allah.

“Dan orang-orang yang beriman lebih dahsyat/hebat cintanya kepada Allah”. (QS. Al-Baqarah 2:165).

c) Al-Khauf adalah rasa takut/khawatir mendapat kemurkaan dan siksa/adzab Allah (neraka). Dan Ar-Raja’, adalah berharap mendapat rahmat dan ni’mat dari Allah (surga). Ayat yang berkenaan dengan berharap ni’mat Allah dan takut terhadap siksa Allah.

“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.’ (QS. An-Anbiya’ 21:90)

“Sesungguhnya demikianlah syetan beserta pengikut-pengikutnya menakut-nakuti (orang-orang beriman). Maka janganlah kalian takut kepada mereka (setan dan wali-wali syetan), namun takutlah kepada-Ku, jika kalian orang-orang yang beriman”. (QS. Ali ‘Imran 3:175)

“Maka barangsiapa berharap berjumpa Rabbnya (Allah), hendaklah beramal dengan amalan Shalih, dan tidak menyekutukan dalam beribadah kepada Rabbnya (Allah) dengan seseorangpun”. (QS. Al-Kahfi 18:110)

d) At-Taqwa, adalah takut mendapat kemurkaan dan siksa Allah dengan meninggalkan amalan syirik dan maksiat, ikhlas beribadah kepada Allah, mengikuti perintah Allah dan Syari’at Allah.

“Maka berbekallah kalian (untuk menjumpai kematian dan alam akhirat), maka sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah Taqwa”. (QS. Al-Baqarah 2:197)

berkata ‘Abdullah bin Mas’ud رضىالله عنه tentang Taqwa :
“Sesungguhnya kamu beramal ta’at kepada Allah, di atas cahaya (petunjuk) dari Allah, kamu berharap pahala Allah, dan bahwa kamu meninggalkan maksiat/durhaka kepada Allah di atas cahaya (petunjuk) dari Allah, kamu takut (khawatir,cemas) siksa Allah”.

Senin, 17 Mei 2010

Hukum Melafaskan Niat ( Dengan Lisan )

APAKAH NIAT PERLU DILAFAZHKAN? HARUSKAH DENGAN USHOLLI....?

Sahabat -Al Faruq- Umar bin Khaththab radhiyallahu ’anhu berkata,”Saya mendengar Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

’Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, maka ia telah berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya itu karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya’.” (HR. Bukhari & Muslim).

Inilah hadits yang menunjukkan bahwa amal seseorang akan dibalas atau diterima tergantung dari niatnya.

Setiap Orang Pasti Berniat Tatkala Melakukan Amal

Niat adalah amalan hati dan hanya Allah Ta’ala yang mengetahuinya. Niat itu tempatnya di dalam hati dan bukanlah di lisan. Setiap orang yang melakukan suatu amalan pasti telah memiliki niat terlebih dahulu. Karena tidak mungkin orang yang berakal yang punya ikhtiar (pilihan) melakukan suatu amalan tanpa niat. Seandainya seseorang disodorkan air kemudian dia membasuh kedua tangan, berkumur-kumur hingga membasuh kaki, maka tidak masuk akal jika dia melakukan pekerjaan tersebut -yaitu berwudhu- tanpa niat. Sehingga sebagian ulama mengatakan,

”Seandainya Allah membebani kita suatu amalan tanpa niat, niscaya ini adalah pembebanan yang sulit dilakukan.”

Apabila setan membisikkan kepada seseorang yang selalu merasa was-was dalam shalatnya sehingga dia mengulangi shalatnya beberapa kali. Setan mengatakan kepadanya,

”Hai manusia, kamu belum berniat”. Maka ingatlah,”Tidak mungkin seseorang mengerjakan suatu amalan tanpa niat. Tenangkanlah hatimu dan tinggalkanlah was-was seperti itu.”(Lihat Syarhul Mumthi, I/128 dan Al Fawa’id Dzahabiyyah, hal.12)

Apakah Perlu Melafalkan Niat?

Masyarakat kita sudah sangat akrab dengan melafalkan niat (maksudnya mengucapkan niat sambil bersuara keras atau lirih) untuk ibadah-ibadah tertentu. Karena demikianlah yang banyak diajarkan oleh ustadz-ustadz kita bahkan telah diajarkan di sekolah-sekolah sejak Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi. Contohnya adalah tatkala hendak shalat berniat ’Usholli fardhol Maghribi …’ atau pun tatkala hendak berwudhu berniat ’Nawaitu wudhu’a liraf’il hadatsi …’. Kalau kita melihat dari hadits di atas, memang sangat tepat kalau setiap amalan harus diawali niat terlebih dahulu. Namun apakah niat itu harus dilafalkan dengan suara keras atau lirih?!

Secara logika mungkin dapat kita jawab. Bayangkan berapa banyak niat yang harus kita hafal untuk mengerjakan shalat mulai dari shalat sunat sebelum shubuh, shalat fardhu shubuh, shalat sunnah dhuha, shalat sunnah sebelum dzuhur, dst. Sangat banyak sekali niat yang harus kita hafal karena harus dilafalkan. Karena ini pula banyak orang yang meninggalkan amalan karena tidak mengetahui niatnya atau karena lupa. Ini sungguh sangat menyusahkan kita. Padahal Nabi kita shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

”Sesungguhnya agama itu mudah.” (HR. Bukhari)

Ingatlah setiap ibadah itu bersifat tauqifiyyah, sudah paketan dan baku. Artinya setiap ibadah yang dilakukan harus ada dalil dari Al Qur’an dan Hadits termasuk juga dalam masalah niat.
Setelah kita lihat dalam buku tuntunan shalat yang tersebar di masyarakat atau pun di sekolahan yang mencantumkan lafadz-lafadz niat shalat, wudhu, dan berbagai ibadah lainnya, tidaklah kita dapati mereka mencantumkan ayat atau riwayat hadits tentang niat tersebut. Tidak terdapat dalam buku-buku tersebut yang menyatakan bahwa lafadz niat ini adalah hadits riwayat Imam Bukhari dan sebagainya.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan dalam kitab beliau Zadul Ma’ad, I/201,

”Jika seseorang menunjukkan pada kami satu hadits saja dari Rasul dan para sahabat tentang perkara ini (mengucapkan niat), tentu kami akan menerimanya. Kami akan menerimanya dengan lapang dada. Karena tidak ada petunjuk yang lebih sempurna dari petunjuk Nabi dan sahabatnya. Dan tidak ada petunjuk yang patut diikuti kecuali petunjuk yang disampaikan oleh pemilik syari’at yaitu Nabi shalallahu ’alaihi wa sallam.”

Dan sebelumnya beliau mengatakan mengenai petunjuk Nabi dalam shalat,

”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila hendak mendirikan shalat maka beliau mengucapkan : ‘Allahu Akbar’. Dan beliau tidak mengatakan satu lafadz pun sebelum takbir dan tidak pula melafadzkan niat sama sekali.”

Maka setiap orang yang menganjurkan mengucapkan niat wudhu, shalat, puasa, haji, dsb, maka silakan tunjukkan dalilnya. Jika memang ada dalil tentang niat tersebut, maka kami akan ikuti. Dan janganlah berbuat suatu perkara baru dalam agama ini yang tidak ada dasarnya dari Nabi. Karena Nabi kita shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

” Barangsiapa yang melakukan amalan yang tidak ada dasar dari kami, maka amalan tersebut tertolak. (HR. Muslim).

Dan janganlah selalu beralasan dengan mengatakan ’Niat kami kan baik’, karena sahabat Ibnu Mas’ud radhiyallahu ’anhuma mengatakan,

”Betapa banyak orang menginginkan kebaikan, namun tidak mendapatkannya.” (HR. Ad Darimi, sanadnya shahih, lihat Ilmu Ushul Bida’, hal. 92)

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat wa shallallahu ’ala Muhammad wa ’ala alihi wa shohbihi wa sallam.

http://rumaysho.wordpress.com

Jumat, 14 Mei 2010

Wajah Baru Blog_Q

Alhamdulillah,,, akhirnya selesai juga desain templete blog ana, utak atik sana utak atik sini desain sana desain sini edit sana edit sini pindah sana pindah sini. hooooaaaaahhh.....
akhirnya selesai juga. padahal sambil ngeBlog sambil perbaiki komputer yang lagi Henkkkk,,, walaupun komputernya nyebelin... tapi ngeDesainnya yang buat semua jadi enak dan nyaman dan gak ada lagi yang namanya bete gara2 komputer lagi heennkks :)

cukup sekian ya kata sambutan dari ketua panitia.. wakakaka:D
pake ketua panitia segala.. emang mau seminar.?? udah cukup seminarnya ntar laen kali kita buat acara seminarnya..

laahhh... kok jadi bahas seminar??? gak nyambung wooii..

ya udah deh,, cukup sekian ya kata2 dari ana :)

Andai Ku Seorang Lelaki

Ku amati diriku didepan cermin
Kerudung panjang menjuntai hingga juyub
Dan jilbab wasyi'ilal asfal menghiasi diriku
Mata ku masih sembab dan merah
Teringat bocah kecil di seret oleh tentara Amerika tanpa ampun
Tangisan dan jeritan anak perempuan yang diberondong dengan peluru
Wanita yang dilecehkan kehormatannya,
Disingkap jilbab yang melekat di tubuh dan hatinya
Seorang kakek tua dilindas kakinya dengan kendaraan tank baja tentara durjana
Hingga remuk tulang dan dagingnya
Seorang anak menangis dan bertanya pada Umminya
Kenapa Ummi menangis?
Kemana Ayah Ummi?
Kenapa mereka membawa Ayah,
kata mereka Ayah adalah seorang teroris, benarkah itu Ummi?
Aku pernah mendengar dan melihat ditelevisi bahwa teroris itu jahat
Jika Ayah adalah seorang teroris
kenapa Ayah baik padaku?
Kenapa Ayah sering menyuapiku dan mengajariku Al-Qur'an?
Kenapa Beliau selalu berpesan padaku, Bertakwalah kepada Allah!!
Jika mereka mengatakan Ayah adalah Teroris maka aku ingin seperti Ayah
Aku ingin menenteng senjata seperti Ayah.
Ummi janganlah menangis!
Aku yakin Ayah baik-baik saja karena Ayah pernah bilang padaku
Sebentar lagi Ayah akan pergi ketempat yang indah dan disana dia akan membawakanku seekor merpati surga dan jilbab hijau untuk Ummi.
Ku usap kembali air bening yang menggenang dipelupuk mata
Berapa puluh kali ku tonton film dokumenter itu
Tapi rasanya masih baru pertama kali kumenontonnya
Aku disini hanya bisa menangisi kondisi mereka
Sedang mereka wanita sebayaku sudah tak mengenakan mahkota kesuciannya lagi
Betapa masih nyamannya kondisiku
Betapa masih lelapnya tidurku
Betapa masih lahapnya makanku
Ku katakan pada kawanku.
Aku ingin berjihad!
Aku ingin menenteng senjata!
Aku ingin membunuh tentara Amerika dan sekutunya!
Aku tak ingin mengharumkan tubuhku dengan parfum seperti para wanita rumahan
tapi aku ingin bermandikan keringat dengan debu jihad menempel disekujur tubuh!
Ku tak ingin menghias wajahku dengan make up
Tapi ku ingin mempercantik diriku dengan peluh dan debu
dengan lipstick takbir yang menghiasi bibirku yang meneteskan darah kebanggaan.
Hahaha.
Seringai tawa sinis keluar dari mulutnya
Ngeyel kamu,realistis dong..!! kamu seorang wanita..!!ga pantas menenteng senjata!!
mendingan dirumah saja..!!! urus dapur, kasur dan sumur, nikmati saja hidup ini mumpung masih muda!!
ku terkulai lemas
menyadari bahwa aku seorang wanita
yang tak bebas berkelana
terikat dengan aturan seputar wanita
yang dicipta khusus untuk mengatur kaumku
Ohhh....
Andai ku seorang laki-laki
Ku kan terjun ke medan jihad sekarang juga
Ku tak ingin menunda waktuku
Ku tak ingin hidupku berakhir ditempat tidur
Ku tak ingin tertawan oleh pukauan dunia yang fana
Ku tak ingin berlama-lama berada dalam zona kenyamanan
Ya Allah...
Pilihlah aku menjadi tentaraMu
Jangan pandang genderku
Jangan pandang kelemah lembutanku sebagai seorang wanita
Yang tak pantas menenteng senapan dan geranat
Seperti kata kawanku
Ya Allah...
Ku tak bermaksud melawan kodratku dan takdirMu
Seperti kaum feminis
Namun ku hanya seorang Hawa yang mencintaiMu
Seorang Hawa yang ingin mengamalkan kalam-Mu
Seorang Hawa yang ingin menggapai Jannah-Mu dengan berlari kencang bukan merangkak
Izinkanlah.
Ridhailah.
Wahai..kaum adam.
Beruntunglah kalian.
Perintah jihad dipercayakan pada kalian
Jangan sia-siakan kepercayaan-Nya
Ambillah sekarang juga
Jangan tunggu lagi
Sudah terlampau lama kalian berada dirumah menikmati hasil jerih payah kalian
Dan bermanja dengan istri dan anak-anak
Selamatkan saudara-saudara kita dari cengkraman para laknatullah 'alaih
Kenakan kembali jilbab saudari-saudaraiku yang terkoyak
Jangan hiraukan suara-suara sumbang yang, menghambat perjalanan kalian
Kuatkan azzammu yaa.. para ikhwan...!!!
Kuatkan azzammu..!!!
Jangan biarkan azzam itu hanya sekedar dibibir
Dan diteriakkan di berbagai media
Tapi..
Buktikanlah..
Buktikanlah..
Persiapkanlah diri kalian
Seperti apa yang dikatakanNya
Kami tungu hasil perjuangan mu
Kami tunggu kabar kesyahidanmu
Do'a kami menyertai kalian wahai para peminang bidadari syurga

Sumber : Forum Ar Rahmah

Selasa, 13 April 2010

Tahukah kita?

Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, karena kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita.

Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita bisa mendengarkan semuanya dari dua buah sisi. Untuk bisa mengumpulkan pujian dan kritik dan menyeleksi mana yang benar dan mana yang salah.

Kita lahir dengan otak didalam tengkorak kepala kita. Sehingga tidak peduli semiskin apapun kita, kita tetap kaya. Karena tidak akan ada satu orang pun yang bisa mencuri otak kita, pikiran kita dan ide kita. Dan apa yang anda pikiran dalam otak anda jauh lebih berharga dari pada emas dan perhiasan.

Kita lahir dengan 2 mata dan 2 telinga, tapi kita hanya diberi 1 buah mulut. Karena mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa mengoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan. Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya.

Kita lahir hanya dengan 1 hati jauh didalam tulang iga kita. Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam. Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita dicintai tapi jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia.

Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemukan cinta yang jauh lebih indah.

Renungan Buat Suami & Istri

Wahai sang suami...

Apakah membebanimu wahai hamba Allah, untuk tersenyum di hadapan istrimu dikala Anda masuk ketemu istri tercinta, agar Anda meraih pahala dari Allah?

Apakah membebanimu untuk berwajah yang berseri-seri tatkala Anda melihat anak dan istrimu?

Apakah menyulitkanmu wahai hamba Allah, untuk merangkul istrimu, mengecup pipinya serta bercumbu disaat Anda menghampiri dirinya?

Apakah memberatkanmu untuk mengangkat sesuap nasi dan meletakkannya di mulut sang istri, agar Anda mendapat pahala?

Apakah termasuk susah, kalau Anda masuk rumah sambil mengucapkan salam dengan lengkap : "Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh" agar Anda meraih 30 kebaikan?

Apa yang membebanimu, jika Anda menuturkan untaian kata-kata yang baik yang disenangi kekasihmu, walaupun agak terpaksa, dan mengandung bohong yang dibolehkan?

Tanyalah keadaan istrimu di saat Anda masuk rumah!

Apakah memberatkanmu, jika Anda menuturkan kepada istrimu di saat masuk rumah : "Duhai kekasihku, semenjak Kanda keluar dari sisimu, dari pagi sampai sekarang, serasa bagaikan setahun".

Sesungguhnya, jika Anda betul-betul mengharapkan pahala dari Allah walau Anda letih dan lelah, Anda mendekati sang istri tercinta dan menjimaknya, maka Anda mendapatkan pahala dari Allah, karena Rasulullah bersabda :"Dan di air mani seseorang kalian ada sedekah".

Apakah melelahkanmu wahai hamba Allah, jika Anda berdoa dan berkata : Ya. Allah perbaikilah istriku dan berkatilah daku pada dirinya.

Ucapan baik adalah sedekah.

Wajah yang berseri dan senyum yang manis di hadapan istri adalah sedekah.

Mengucapkan salam mengandung beberapa kebaikan.

Berjabat tangan mengugurkan dosa-dosa.

Berhubungan badan mendapatkan pahala.

Wahai sang Istri...

Apakah akan membahayakan dirimu, kalau anda menemui suamimu dengan wajah yang berseri, dihiasi senyum yang manis di saat dia masuk rumah?

Apakah memberatkanmu, apabila anda menghapus debu dari wajahnya, kepala, dan baju serta mengecup pipinya? Apakah anda akan merasa sulit, jika anda menunggu sejenak di saat dia memasuki rumah, dan tetap berdiri sampai dia duduk?

Mungkin tidak akan menyulitkanmu, jika anda berkata kepada suami : "Alhamdulillah atas keselamatan Kanda, kami sangat rindu kedatanganmu, selamat datang kekasihku".

Berdandanlah untuk suamimu -harapkanlah pahala dari Allah di waktu anda berdandan itu, karena Allah itu Indah dan mencintai keindahan- pakailah parfum, dan bermake up-lah, serta pakailah busana yang paling indah untuk menyambut suamimu.

Jauhi dan jauhilah bermuka asam dan cemberut.

Janganlah anda mendengar dan menghiraukan perusak dan pengacau yang akan merusak dan mengacaukan keharmonisanmu dengan suami.

Janganlah selalu tampak sedih dan gelisah, akan tetapi berlindunglah kepada Allah dari rasa gelisah, sedih, malas dan lemah.

Janganlah berbicara sama laki-laki dengan lemah-lambut, sehingga menyebabkan orang yang di hatinya ada penyakit mendekatimu dan mengira hal-hal yang jelek di dirimu.

Selalulah berada dalam keadaan lapang dada, hati tentram, dan ingat kepada Allah setiap saat.

Ringankanlah suamimu dari setiap keletihan, kepedihan dan musibah serta kesedihan yang menimpanya.

Suruhlah suamimu untuk berbakti kepada ibu bapaknya.

Didiklah anak-anakmu dengan baik. Isilah rumah dengan tasbih, tahlil, tahmid, dan takbir, perbanyaklah membaca Al-Quran terutama surat Al-Baqarah, karena surat itu dapat mengusir syeitan.

Hilangkanlah dari rumahmu foto-foto, alat-alat musik dan alat-alat yang bisa merusak agama.

Bangunkanlah suamimu untuk melaksanakan shalat malam, doronglah dia untuk melakukan puasa sunat, ingatkan dia akan keutamaan bersedekah, dan jangan anda menghalanginya untuk menjalin hubungan siraturrahim dengan karib kerabatnya.

Perbanyaklah beristighfar untuk dirimu, suamimu serta kedua orang tua dan seluruh kaum muslimin. Berdoalah kepada Allah, agar dianugerahkan keturunan yang baik, niat yang baik serta kebaikan dunia dan akhirat. Ketahuilah sesungguhnya Rabbmu Maha Mendengar doa dan mencintai orang yang nyinyir dalam meminta. Allah berfirman : "Dan Rabbmu berkata : serulah Aku niscaya Aku penuhi doamu" (Al-Ghafir : 60).

Diambil dari kitab " Fiqh pergaulan suami istri " oleh Syeikh Mushtofa Al Adawi.

Sabtu, 03 April 2010

Karena Kau Cintaku

Meniti hari meniti waktu
Membelah langit belah samudra
Ikhlaslah sayang kukirim kembang
Tunggu aku... tunggu aku...

Tak ingin segera melepaskan pelukan. Erat, dan semakin kuat merengkuh. Lalu dielusnya dengan lembut wajah teduh yang dihiasi jilbab berwarna pudar itu. Kedua pasang mata saling menatap mesra, penuh selaksa cinta. Tangan pun perlahan takzim diciumnya, berharap kelak merengkuh surga. Kemudian kaki tegap melangkah dengan iringan senyum serta do'a adinda. Sosok tubuh itu tampak semakin menjauh, namun hati akan selalu menautkan bulir-bulir rindu.

Lelaki biasa itu sesungguhnya sosok yang begitu sederhana. Dirinya hadir untuk mengisi rongga jiwa yang dahaga setelah tiba pertemuan yang ditentukan Sang Pemilik Cinta. Kala itu, memang tak ada mahar intan permata atau janji sebuah istana nan megah. Ikatan suci pun hanya diikrarkan dalam bingkai kesederhanaan di mata manusia. Penuh harapan, menyulam pinta keridho'an Sang Pencipta.

Sosok tegar itu memang tak pernah ragu mencari rezeki walau hanya sekedar sesuap nasi. Hatinya teguh, bahkan ketika semburat merah belum sempurna karena sang surya masih meringkuk di peraduan. Demi keluarga, jiwa serta raga rela digadang dengan kerasnya kehidupan. Meniti hari dan waktu, dibelahnya langit serta samudra. Berharap kelak dapat mengirim kembang untuk yang disayang.

Masya Allah...
Sungguh teramat indah kehidupan dua anak manusia yang saling mencinta. Dan bukankah dengan cinta itu telah menjadikan sepasang manusia rela bersatu?

Rinduku dalam semakin dalam
Perjalanan pasti kan sampai
Penantianmu semangat hidupku
Kau cintaku kau intanku
Do'akanlah sayang
Harapkanlah manis
Suamimu segera kembali
Suamimu, suami yang baik

Selalu...
Penantian yang tercinta di rumah akan membangkitkan jutaan harapan. Sehingga, lahirlah dua hati yang saling merindukan. Karenanya pula semangat semakin meluap dan sekujur tubuh terasa lebih bergelora. Impian pun menyelimuti jiwa hingga menggerakkan raga untuk menjadikannya sebuah kenyataan. Kerinduan memang senantiasa melahirkan kebahagiaan.

Kembali dipatrinya di lubuk hati, lelaki perkasa adalah seseorang yang mendapatkan sedikit harta dengan cucuran keringat sendiri. Kemudian dengan itu diberikannya makanan dan pakaian untuk dirinya serta orang-orang terkasih. Wanita yang senantiasa menunggu kepulangannya di rumah juga tak pernah meminta lebih. Menerima apa saja yang diterima, apatah lagi itu semua adalah tanda cinta sang belahan jiwa.

Kesungguhannya mencari nafkah sungguh menyemburatkan bangga. Keikhlasan membanting tulang demi keluarga, bahkan walau dengan bergenang air mata darah menunjukkan jati dirinya sebagai qawwam. Tak heran, bau keringatnya setelah seharian mencari nafkah selalu menebarkan aroma kerinduan.
Duhai Pemilik Cinta...
Betapa sebenarnya sujud panjang dan tetesan air mata kesyukuran seakan tak ada arti dengan apa yang telah Engkau berikan selama ini. Lelaki itu juga sesungguhnya bukanlah Nabiullah Daud yang senantiasa mencari makan dari hasil usahanya sendiri. Namun, semoga jerih payahnya menuai pahala tiada jeda dan henti.

Dan, ketika bola mata sang istri menyorotkan tanya di saat sosok itu pulang di malam yang larut. Bahkan rasa capainya belum lagi enggan hilang, sang suami pun menjawab dengan lembut, "Karena kau cintaku..."

Selalu, dan senantiasa hanya karena itu.

Wallahu a'lamu bish-shawaab.

Selasa, 23 Maret 2010

I'm Stupid

Kenapa setiap kesalahan selalu ada dalam hidupku
Kenapa aku gagal ya Allah
Kenapa aku tidak bisa menjaga cintanya
Padahal sudah bersusah payah aku korbankan diriku hanya untuknya
Aku tidak mau kesalahan seperti ini terulang lagi ya Allah.

sekarang semua jadi seperti ini keadaannya
Dia gak mau lagi bicara padaku
karena apa yang dinginkannya selalu saja kutanggapi dengan emosiku
gara2 emosiku semua menjadi kacau
dan sampai saat ini aku belum bisa jadi yang terbaik untuknya
belum bisa menjadi sesuai apa yang diharapkannya
belum bisa membuatnya senang.
jauh sekali aku dari semua keindahan yang diinginkannya.

bodohnya aku... bodoh, bodoh, bodoh dan bodoh.
:(

:(

Aku bodoh, bodoh, bodoh dan bodoh… :(

Senin, 01 Maret 2010

Kitab Al-Jihad -Ta’riful Jihad


1. PENGERTIAN JIHAD

Kata jihad dari kata juhd yang berarti kemampuan dan kesukaran. Misalnya jaahada yujaahidu jihaadan au mujaahadah, yaitu apabila seseorang menguras kesanggupan dan mengerahkan segenap kemampuannya serta menanggung segala kesukaran dalam rangka memerangi musuh dan mengenyahkannya.

Jihad tidak disebutkan jihad haqiqi, kecuali bila dimaksudkan mendambakan ridha Allah dan ditujukan untuk meninggikan kalimat-Nya, mengibarkan janji kebenaran, menolak/memberantas kebathilan, dan untuk mengorbankan jiwa dalam rangka menggapai ridha-Nya. Jika jihad dimaksudkan untuk menumpuk kenikmatan duniawi, maka ini tidak disebut jihad haqiqi.

Oleh sebab itu, barangsiapa yang berperang demi memperoleh kedudukan, atau mendapatkan rampasan perang, atau menunjukkan keberanian, atau memperoleh popularitas, maka dia sama sekali tidak mempunyai bagian di akhirat dan tidak memperoleh pahala sedikit pun.

Dari Abu Musa ra, ia berkata: Telah datang seorang laki-laki Nabi saw lalu dia bertanya (kepada Beliau), “Seseorang yang berperang demi mendapatkan harta rampasan perang, dan seseorang yang berperang demi mengejar popularitas, dan seseorang yang berperang guna menunjukkan kehebatannya lalu siapakah (di antara mereka itu) yang di jalan Allah?” Maka jawab Beliau, “Barangsiapa yang berperang untuk menjadikan kalimat (agama) Allah yang tertinggi, maka itulah (jihad) di jalan Allah.” (Muttafaqun ’alaih: Fathul Bari VI: 27 no: 2810, Muslim III: 1512 no: 1904, ‘Aunul Ma’bud VII: 193 no: 2500, Tirmidzi III: 100 no: 1697 dan Ibnu Majah II: 931 no: 2783).


2. DORONGAN BERJIHAD

Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan menegakkan sholat, serta berpuasa Ramadhan maka hak Allah atasnya untuk memasukkannya ke dalam surga. Ia berjihad di jalan Allah, atau duduk di daerah kelahirannya.” Para sahabat pada bertanya, “Bolehkah kami menyampaikan berita gembira ini kepada orang-orang?” Jawab Beliau, “Sesungguhnya di dalam surga ada seratus derajat yang Allah persiapkan untuk orang-orang yang berjihad di jalan Allah, yang jarak antara dua derajat seperti antara langit dengan bumi; karena itu, bila kalian hendak memohon kepada Allah, maka mohonlah surga Firdaus; karena ia adalah surga percontohan dan surga yang paling tinggi derajatnya yang di atasnya terdapat ‘Arsy (Allah) Yang Maha Pengasih, dan darinya memancarkan (mata air) sungai-sungai di surga.” (Shahih: Shahihul Jami’us Shaghir no: 2126, ash Shahihah no: 921 dan Fathul Bari VI: 11 no: 2790).

Darinya (Abu Hurairah) ra bahwa Rasulullah saw bersabda, “Perumpamaan mujahid di jalan Allah seperti perumpamaan orang yang berpuasa lagi menegakkan shalat dengan membaca ayat-ayat Allah yang panjang, ia tidak pernah putus dari puasanya dan tidak (pula) dari shalatnya hingga sang mujahid di jalan Allah itu kembali (ke rumahnya).” (Shahih: Shahihul Jami’us Shaghir no: 5851, Muslim III: 1498 no: 1878, Tirmidzi III: 88 no: 1669).

Darinya (Abu Hurairah) ra bahwa Rasulullah saw bersabda, “Allah segera memberi pahala kepada orang yang pergi (berjihad) di jalan-Nya, yang tidak ada yang mendorongnya pergi kecuali karena iman kepada-Ku dan membenarkan Rasul-rasul-Ku; Dia akan kembalikan ia dengan membawa pahala dan rampasan perang atau akan Dia masukkan ia ke dalam surga.”
(Muttafaqun ’alaih: Fathul Bari I: 92 no: 36, Muslim III: 1495 no: 1876).


3. KEUTAMAAN JIHAD

Dari Masruq, ia berkata: Kami pernah bertanya kepada Abdullah bin Mas’ud ra tentang ayat ini, WALAA TAHSABANNAL LADZIINA… (janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Rabbnya dengan mendapat (limpahan) rizki. QS Ali ‘Imran: 169).

Kemudian ia menjawab: Sesungguhnya kami pernah (juga) menanyakan ayat itu kepada Rasulullah saw, lalu Beliau menjawab, “Arwah mereka itu berada dalam rongga-rongga burung yang hijau, ia memiliki banyak lampu gantung yang banyak tangannya yang bergantung pada ‘Arsy. Ia bisa terbang lepas dari surga kapan saja ia mau, kemudian ia kembali (lagi) ke lampu-lampu gantung itu, kemudian Rabb mereka memperhatikan mereka sekali, lalu berfirman kepada mereka (para arwah itu), ‘Apakah kalian menginginkan sesuatu?’ Jawab mereka, ‘Apa (lagi) yang kami inginkan, sedangkan kami bisa terbang lepas dari surga sesuka kami.’ Dia (Allah) berbuat demikian tiga kali kepada mereka. Tatkala mereka melihat dari mereka tidak dibiarkan, terus ditanya, maka mereka berujar, ‘Ya Rabbi, kami ingin agar Engkau mengembalikan (lagi) arwah kami kepada jassad kami sehingga kami bisa gugur di jalan-Mu sekali lagi.’ Tatkala Dia melihat bahwa mereka tidak mempunyai kebutuhan, maka mereka dibiarkan.” (Shahih: Mukhtashar Muslim no: 1068, Muslim III: 1502 no: 1887 dan Tirmidzi IV: 298 no: 4098)

Dari Anas bahwa Rubayyi’ binti al-Bara’, Ummu Haristah bin Suraqah pernah datang kepada Nabi Saw lalu berkata, “Ya Rasulullah, tidaklah engkau menceriterakan kepadaku tentang Haritsah? Dimana ia gugur pada waktu perang Badar terkena anak panah yang tidak diketahui siapa pemanahnya. Jika ia di surga, maka saya bersabar, namun manakala ia tidak demikian, maka saya akan bersungguh-sungguh menangisnya.” Kemudian Beliau bersabda, ;Ya Ummu Haritsah, sesungguhnya ia adlaah macam-macam surga di dalam surga, sedangkan puteramu menempati surga Firdaus yang paling tinggi.” (Shahih: Shahihul Jam’us Shaghir no: 7852, Fathul Bari VI: 25 no: 2809, Tirmidzi V: 9 no: 3224)

Dari al-Miqdam bin Ma’di Kariba ra bahwa Rasulullah saw bersabda, “Orang yang gugur sebagai syahid mendapatkan enam keistimewaan: (Pertama) ia akan diampuni dosa-dosa sejak awal berangkat, (kedua) ia akan melihat tempat duduknya di surga, (ketiga) ia akan diselamatkan dari siksa kubur, (keempat) ia akan terselamatkan dari kepanikan yang luar biasa, (kelima) di atas kepalanya akan dipasang mahkota ketenangan yang terbuat dari yaqut yang lebih baik dari dunia dan seisinya, (keenam) dikawinkan dengan tujuh puluh dua isteri dari bidadari yang bermata jelita dan diberi hak memberi syafa’at kepada tujuh puluh dari kerabatnya.” (Shahih: Shahih Ibnu Majah no: 2257, Tirmidzi III: 106 no: 1712, Ibnu Majah II: 935 no: 2799)

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Orang yang gugur sebagai syahid tidak akan merasakan pedihnya terbunuh, melainkan seperti seorang di antara kamu merasa sakit karena dicubit.” (Hasan Shahih: Shahih Ibnu Majah no: 2260, Tirmidzi III: 109 no: 1719 dan Ibnu Majah II: 937 no: 3802 serta Nasa’i VI: 36).


4. ANCAMAN AGAR TIDAK MENINGGALKAN JIHAD

“Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah”, kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikit pun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS At-Taubah: 38–39)

Allah swt berfirman dalam surah yang lain:

“Dan belajakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan jangan kamu menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al-Baqarah: 195)

Ibnu Katsir menulils bahwa al-Laits bin Sa’ad dari Yazid bin Abi Hubaib dari Aslam Abi ‘Imran, ia berkata, “Ada seorang prajurit dari batalyon Mujahirin maju ke daerah pertahanan musuh di Qasthanthiniyah (Konstantinopel) hingga badannya tertembus anak panah, bersama kami ada Abu Ayyub al-Anshari, lalu orang-orang pada berkomentar, ‘Ia mencampakkan dirinya ke jurang kebinasaan.’ Kemudian Abu Ayyub berujar, ‘Kami lebih tahu (daripada yang lain) mengenai makna ayat ini. Ayat ini turun pada kami, kami bersahabat dengan Rasulullah saw dan kami telah ikut bersamanya dalam banyak peperangan dan kami selalu membelanya.

Tatkala Islam telah tersebar dan jaya, kami segenap kaum Anshar mengadakan pertemuan atas dasar cinta. Maka kami mengatakan: “Sungguh Allah telah memuliakan kami dengan bersahabat dengan Nabi-Nya saw dan dengan menolongnya hingga Islam menyebar dan pemeluknya berjumlah besar.” Dan dahulu kami lebih mengutamakan Rasulullah daripada keluaga, harta benda, dan anak-anak, kemudian perang berakhir, lalu kami kembali kepada keluarga kami, anak-anak kami, kami tinggal bersama mereka. Lalu turunlah kepada kami ayat (yang artinya). “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al-Baqarah: 195). Jadi, kebinasaan itu ialah karena tetap tinggal di rumah, tidak mau berinfak, dan enggan berjihad.”

Riwayat di atas direkam oleh Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i, Abdun bin Humaid dalam tafsirannya, juga Ibnu Abi Hatim, Ibnu Jarir, Ibnu Mardawaih, Al-Hafizh Abu Ya’ala al-Mushi dalam musnadnya, Ibnu Hibban dalam Shahihnya, al-Hakim dalam Mustadraknya. Mereka semua ini bersumber dari hadits Yazid bin Abi Hubaid. Imam Tirmidzi berkata, “Hadist ini Hasan Shahih Gharib.” Imam Hakim menegaskan, “Para perawi sanad riwayat ini dipakai oleh Bukhari dan Muslim, namun keduanya tidak meriwayatkannya.” (Shahih: Shahih Abu Daud no: 2187, Tafsir Ibnu Katsir I: 228, ’Aunul Ma’bud VII: 188 no: 2495, Tirmidzi III: 280 no: 4053 dan Mustadrak Hakim II: 275)

Dari Ibnu Umar ra bahwa Nabi saw bersabda, “Jika kamu melakukan jual beli secara kredit dengan tambahan harga, mengambil ekor-ekor sapi (sebuah perumpamaan dari Rasulullah yang berarti riba atau tambahan), dan kamu merasa puas dengan tanamanmu, serta kamu meninggalkan jihad, niscaya Allah akan menimpakkan kehinaan kepadamu yang tidak akan dicabut hingga kamu kembali (tunduk patuh) kepada agamamu.” (Shahih: Shahihul Jami’us Shaghir no: 423)


5. HUKUM JIHAD

“Telah diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu. Padahal dia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS Al-BAqarah: 216)

Jihad adalah fardhu kifayah, berdasar firman Allah swt:

“Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak mempunyai ‘udzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwa mereka atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga).” (QS An-Nisaa: 95)

Ibnu Jarir ath-Thabari mengomentari ayat di atas dengan perkataannya, “Allah Yang Maha Tinggi snnjungan-Nya menjelaskan bahwa para mujahid akan mendapatkan keutamaan, dan bahwasanya mereka serta orang-orang yang duduk akan mendapat imbalan yang baik. Kalaulah sekiranya orang-orang yang duduk, yang tidak ikut berperang itu, telah menyia-nyiakan kewajiban, niscaya mereka akan mendapatkan imbalan yang buruk, bukan imbalan yang baik.” (Tafsir Ath-Thabari II: 345)

Ketahuilah, bahwa berlandaskan banyak ayat dan hadits yang mengupas persoalan jihad, kita dianjurkan memperbanyak jihad, minimal sekali dalam setahun. Karena Nabi saw semenjak diperintah berjihad tidak pernah vakum dari aktifitas jihad dalam setiap tahun. Sedangkan meneladani Rasulullah saw adalah suatu kewajiban, dan jihad adalah kewajiban yang dikerjakan berulang kali. Adapun ibadah fardhu yang paling sedikit diulangi sekali dalam setahun ialah puasa dan zakat. Lain dengan jihad, manakala ada hajat yang mengharuskan jihad maka dikerjakan lebih dari sekali dalam setahun, atau mengharuskan jihad maka dikerjakan lebih dari sekali dalam setahun, atau berulangkali, karena ia adalah fardhu kifayah. Jadi diukur sesuai dengan kadar kebutuhannya. Wallahu A’lam.

“Akan tetapi satu hal yang seyogyanya kita semua memahami bahwa qital (perang) dalam Islam tidak boleh dimulai sebelum terlebih dahulu ada pengumuman dan takhyir (pemberian alternatif), yaitu menerima Islam
atau membayar jizyah (upeti) atau perang. Perang didahului dengan pembatalan perjanjian, bila mereka pernah mengikat perjanjian, dalam kondisi mengkhawatirkan pihak lawan berkhianat. Ahkam niha-iyah (hukum-hukum yang final) menetapkan perjanjian hanya untuk ahludz dzimmah, yaitu orang-orang yang menerima tawaran damai dari Islam dan mau membayar jizyah. Dan tidak ada perjanjian pada selain kondisi seperti ini, kecuali kaum Muslimin dalam keadaan lemah yang menjadikan hukum tertentu dalam keadaan lemah ini sebagai hukum marhali (hukum periodik) yang biasanya diberlakukan dalam keadaan yang menyerupai keadaan di mana sekarang mereka hidup.”


6. ADAB QITAL (ETIKA PERANG)

Dari Buraidah ra ia bercerita: Adalah Rasulullah saw apabila mengangkat seorang sahabat sebagai panglima perang, Beliau memberi wasiat khusus kepadanya agar bertakwa kepada Allah Ta’ala dan berbuat baik kepada segenap prajurit yang bersamanya, kemudian Beliau bersabda, “Berperanglah dengan (menyebut) nama Allah, di jalan-Nya hendaklah kalian menumpas orang-orang yang kufur kepada Allah. Berperanglah, namun jangan kalian mencuri (harta rampasan sebelum dibagi oleh panglima) dan jangan (pula) khianat, janganlah kalian mencincang (menyayat-nyayat bangkai) musuh dan jangan (pula) kalian menebas batang leher anak-anak kecil. Oleh sebab itu, manakala kalian berhadapan dengan kubu musuhmu dari kaum musyrikin, serulah mereka kepada tiga hal, apa saja yang mereka terima dari tiga hal tersebut, maka terimalah dan jangan memerangi mereka! Serulah kepada Islam; jika mereka menerima ajakanmu, terimalah kemauan baik dari mereka itu dan tahanlah dirimu dari mereka. Kemudian ajaklah mereka berhijrah dari negeri mereka (sendiri) ke negeri Muhajirin, dan informasikan kepada mereka bahwa manakala mereka melaksanakan ajakan itu, maka mereka akan mendapatkan hak yang diperoleh kaum Muhajirin itu dan mereka harus melaksanakan kewajiban sebagaimana yang mesti dilaksanakan oleh kaum Muhajirin itu. Jika mereka (tetap) enggan berhijrah dari negeri mereka (sendiri), maka jelaskan kepada mereka bahwa mereka akan diperlakukan seperti orang-orang Arab Muslim yang lain, hukum Allah swt tetap berlaku atas mereka sebagaimana yang berlaku atas kaum Mukmunin; namun mereka tidak berhak memperoleh ghanimah (yaitu harta rampasan perang yang diperoleh melalui peperangan) dan fai’ (yaitu harta rampasan perang yang diperoleh tanpa terjadinya peperangan (tanpa ada perlawanan) sedikit pun, kecuali mereka turut serta berjihad bersama kaum Muslimin. Jika mereka (masih) menolak (tawaran tersebut), tuntutlah mereka agar membayar jizyah; jika mereka memenuhi tuntutanmu, maka terimalah (jizyah) dari mereka itu dan tahanlah dirimu terhadap mereka; jika mereka (tetap) menolak, maka mohonlah pertolongan kepada Allah untuk mengalahkan mereka.” (Shahih: Mukhtashar Muslim no: 1111, Muslim III: 1356 no: 1731, Tirmidzi II: 431 no: 1429 secara ringkas)

Dari Ibnu Umar ra, ia berkata: “Didapati seorang perempuan terbunuh di sebagian medan peperangan bersama Rasulullah saw lalu Beliau melarang membunuh kaum wanita dan anak-anak.” (Muttafaqun ’alaih: Fathul Bari VI: 148 no: 3015, Muslim III: 1364 no: 1744, ‘Aunul Ma’bud VII: 329 no: 2651, Tirmidzi III: 66 no: 1617 dan Ibnu Majah II: 947 no: 2841).

Nabi saw pernah mengutus Mu’adz bin Jabal ra ke penduduk Yaman sebagai da’i. Wasiat yang beliau sampaikan kepadanya (sebagai berikut), “Sesungguhnya engkau (Mu’adz) akan datang kepada suatu kaum Ahli Kitab; karena itu ajaklah mereka agar bersaksi bahwa tiada Ilah (yang paut diibadahi), kecuali Allah dan bahwasanya aku adalah Rasul-Nya. Jika mereka dalam hal ini ta’at kepadamu, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah Ta’ala telah memfardhukan atas mereka shalat lima kali sehari semalam. Jika mereka dalam ini patuh kepadamu, maka sampaikan kepada mereka bahwa Allah telah memfardhukan atas mereka zakat yang dipungut dari orang-orang kaya di antara mereka lalu disalurkan kepada orang-orang faqir mereka. Jika dalam hal ini mereka tunduk kepadamu, maka janganlah kamu mengambil harta benda mereka yang berharga dan waspadalah terhadap do’a orang yang teraniaya; karena sesungguhnya antara do’a (tersebut) dengan Allah tidak ada hijab (penghalang).” (Muttafaqun ’alaih).

Wallahua’alm…

sumber http://www.thejihads.com/2009/05/kitab-al-jihad-tariful-jihad.html

Jumat, 12 Februari 2010

Jadwal Puasa Sunnah 2010


klik gambar untuk memperbesar lalu di save aja...:)

Selasa, 02 Februari 2010

malam


Malam tak membuatku tertidur
Berisik suara di luar tak membuatku terbangun
Dinginya hembusan angin malam tak membuatku mengigil
Namun. . . .
Ketika ku mendengar namamu dan suaramu
Membuatku terbius dalam sebuah lamunan

Kau nampak indah di tidurku
Dan kau nampak sejuk di mimpiku
Kubelai kau dengan kasih sayangku
Dan kupeluk kau dengan nafasku


Sabtu, 30 Januari 2010

Pernyataan Resmi Ustadz Abu Bakar Ba'asyir Tentang Demokrasi


P E R N Y A T A A N JAMA’AH ANSHORUT TAUHID
No. : 04 / IV /1430
Tanggal 13 Rabi’ul Akhir 1430 / 9 April 2009
Tentang
D e m o k r a s i

Assalamu’alaikum warohmatullohi wa barokatuh !
Ketika kami memperhatikan dengan seksama dan penuh rasa tanggung jawab terhadap sistem demokrasi terkait keselamatan diri dan kaum muslimin pada umumnya maka terlihatlah perbedaan prinsipil antara Islam dengan Demokrasi yaitu :
  1. Kedaulatan tertinggi adalah milik rakyat , sedangkan dalam Islam kedaulatan tertinggi adalah milik Alloh Subhanahu wa Ta’ala .
  2. Hukum yang harus berlaku dalam negeri demokrasi adalah hukum-hukum yang ditetapkan rakyat . Sedang hukum yang harus berlaku dibumi Alloh adalah hanya hukum Islam .
  3. Segala problematika dan pertikaian didalam negeri demokrasi, harus dikembalikan pada undang-undang dasar yang telah disepakati dan diproduksi wakil rakyat. Sedang didalam Islam, segala problematika dan pertikaian kaum muslimin hanya boleh dikembalikan pada Al-Qur’an dan sunnah Nabi.saw:
  4. Dalam demokrasi -tidak terkecuali- setiap orang berhak menjadi wakil rakyat. Sedang didalam Islam, yang berhak untuk mewakili rakyat dalam majlis syuro kepemerintahan, hanyalah kalangan ulama dan pakar-pakar dalam hal ilmu yang dibutuhkan. Hingga dapat menyampaikan aspirasi dan petunjuk yang sempurna dan sesuai dengan hal yang semestinya
  5. Demokrasi bukan syuro yang ditunjukkan Islam, meski para pemuja demokrasi berupaya mengelabuhi kaum muslimin, bahwa ia adalah syuro yang Islami. Karena dewan syuro syar’i memiliki ketentuan dan syarat-syarat yang tidak terdapat dalam perangkat permusyawaratan demokrasi
  6. Dalam demokrasi yang dijunjung tinggi adalah kebebasan tanpa batas. Sedang didalam Islam kebebasan yang diberikan kepada setiap hamba, bukan merupakan kebebasan mutlak.namun kebebasan yang terbatas dengan batasan-batasan syar’i. meskipun kaum muslimin tidak boleh untuk memaksa orang lain dalam mengikuti kehendak dan keyakinan dirinya.
  7. Demokrasi hakekatnya adalah sekularisme dengan segala pokok tujuan dan petunjuknya , Sedang didalam Islam, segala hal harus diarahkan pada peraturan-peraturan syar’i. Barangsiapa yang memisah-misahkan perkara kehidupan, sebagiannya diserahkan kepada Alloh dan sebagian yang lain dipasrahkan kepada manusia, maka ia telah melakukan perbuatan kufur .
  8. 8. Demokrasi menuntut adanya kelompok ataupun partai, yang loyalitas para anggotanya tidak lebih dari partai-partai tersebut .Sedangkan Islam melarang kaum muslimin dari perpecah belahan dan perselisihan tanpa dasar syar’i yang berdampak kelemahan dan kekalahan atas mereka,
  9. Demokrasi menjadikan voting ( suara terbanyak ) sebagai pemutus final dalam segala hal yang hendak dijadikan hukum . Sedangkan Islam, mewajibkan atas kaum muslimin untuk tunduk, ta’at dan berserah diri terhadap ketentuan dan ketetapan Alloh dan RosulNya. Tidak halal bagi mereka untuk menawar dan bimbang atas ketetapan-ketetapan syar’i.
  10. Demokrasi adalah merupakan pangkal dan pupuk penyubur bagi ideology kapitalis, dimana seorang manusia berkeyakian/berkelakuan bahwa harta yang dimilikinya adalah mutlak milik dirinya, hingga ia boleh berbuat dengan hartanya untuk belanja maupun mengembangkannya dengan berbagai cara . Sedangkan Islam mengajarkan kepada kuam muslimin, bahwa mereka dan yang dimilikinya adlah milik penciptanya. Status mereka hanyalah sebagai makhluk kholifah ataupun yang diamanati untuk mengelola bumi dalam rangka menjalankan kehendak Alloh.
  11. Demokrasi adalah ideologi dan system hukum karet, yang bisa ditarik kesana dan kemari, sesuai kehendak penguasanya .Nyatanya, nyaris tidak ada Negara demokrasi yang tidak ada kebohongannya dalam pemilu. Dan sekian banyak Negara-negara demokrasi dunia hari ini, justru menjadi momok kebebasan bagi para rakyatnya, terutama kaum muslimin. Bahkan di Palestina dan Algeria sebelumnya, kaum muslimin telah tertipu dengan perjuangan melalui demokrasi, hingga bukannya dapat kedudukan dan kekuasaan , namun justru mereka diketok dengan palu besi dan diperangi dengan 1001 alasan.
  12. Maka jelas demokrasi berbeda jauh dan bertentangan dengan Islam. Karena Islam adalah dien(agama) yang dianut, maka lawannyapun adalah merupakan agama yang dijadikan panutan seperti demokrasi ini. Sedang satu-satunya agama yang diakui Alloh hanyalah Islam,dan Alloh.swt. enggan menerima dari hambaNya kecuali hanya ISLAM yang murni .
  13. Kewajiban seorang muslim yang tinggal di negara yang menganut demokrasi adalah tidak rela dan memungkiri sistem serta ideologi kafir tersebut, lalu berupaya maksimal untuk menggantinya dengan Islam yang kaffah lewat cara yang dituntunkan dalam Sunnah Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi was salam yaitu: Dakwah dan Jihad. Jika belum mampu, maka harus melakukan i’dad ( persiapan ) kekuatan yang maksimal, jika tidak mampu maka berhijrah kenegeri dimana ia mampu melaksanakan syari’at Alloh secara sempurna.

Dan utamanya berdasarkan Ayat – ayat Qur-an yang tercantum dibawah ini :
الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا(الفرقان:2)
Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya .
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ [النحل: 36]
Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Alloh (saja), dan jauhilah Thaghut itu".
أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ [الشورى: 21]
Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Alloh yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Alloh?
فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ (البقرة:22)
karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Alloh, Padahal kamu mengetahui.
Juga hadits Nabi Muhammad sholllahu ‘alaihi was salam :
عن أبي هريرة، رضي الله عنه، قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: "قال الله: أنا أغنى الشركاء عن الشرك، ومن عمل عملا أشرك فيه معي غيري تركته وشِرْكه".
) رواه مسلم (
Artinya : Dari Abu Hurairoh rodhiyyallohu ‘anhu berkata saya mendengar Rasululloh sholallohu ‘alaihi was salam bersabda : “ Alloh berfirman : ‘Aku tidak butuh sekutu dari kemusyrikan , barangsiapa beramal sebuah amalan yang didalam menyekutukan Aku dengan selainKu maka Aku tinggalkan dia dan apa yang disekutukannya itu .”
( HR Imam Muslim )
Maka dengan bertawakkal kepada Alloh ‘Azza wa Jalla , kami selaku Amir Jama’ah Anshorut Tauhid menyatakan :
  1. Bahwa Jama’ah menyatakan berlepas diri dari orang – orang , partai – partai , kelompok-kelompok yang mengamalkan dan mendukung sistim demokrasi beserta seluruh mekanisme dan perangkat-perangkatnya .
  2. Kaum muslimin hendaknya segera kembali kepada kemuliaan Syari’at Islam dan menunaikan kewajiban Jihad Fii Sabilillah sebagai satu – satunya jalan meraih kemulian Islam dan ummatnya serta berhenti dari perbuatan Syirk Akbar yang terkandung dalam sistim demokrasi , karena sesungguhnya mengamalkan demokrasi adalah kerugian yang amat besar di dunia dan akherat .
  3. Akhirnya , kami berserah diri kepada Alloh Rabbul ‘Alamiin agar memberikan kepada kami kekuatan dan keistiqomahan dalam mengijabah setiap titah dan perintah-Nya serta selalu memohon ampunan-Nya atas segala kelemahan dan ketidakberdayaan kami .
Hasbunalloh wa ni’mal wakil , ni’mal maula wan ni’man nashiir , laa haula wa laa quwwata illa billah ! Wassalamu’alaikum warohmatullohi wa barokatuh !
Solo , 13 Rabi’ul Akhir 1430 / 9 April 2009
Amir Jama’ah

( KH. Abu Bakar Ba’asyir )
diambil dari Situs Islam http://my-littledream.blogspot.com

Kamis, 28 Januari 2010

Untukmu Para Perindu Surga


Surga, tempat kembali yang abadi bagi hamba Alloh yang beriman. Surga begitu indah. Telah banyak kabar yang kita terima dari keindahan surga. Alloh ta’ala telah menerangkan tentang surga di dalam kitab-Nya. Diantaranya adalah firman Alloh ta’ala yang artinya :“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (Dikatakan kepada mereka): “Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman. Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya.” (QS. Al Hijr : 45 – 48)

Dalam ayat lain, “Sesungguhnya penghuni syurga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan. Di syurga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta.” (QS. Yaasin : 55 – 57)

Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan didatangkan pada hari kiamat seorang penduduk yang paling berat merasakan kesengsaraan di dunia, kemudian ia dicelupkan dengan satu kali celupan ke dalam surga, maka kemudian ditanyakan padanya, “Wahai anak adam, apakah engkau pernah merasakan satu penderitaan?” Maka ia pun menjawab, “Tidak, demi Alloh wahai Rabbku, aku tidak pernah merasakan penderitaan sedikitpun.” (HR. Muslim). Subhanalloh, inilah surga. Bahkan seseorang yang paling merasakan kesengsaraannya di dunia, ia akan melupakannya ketika merasakan sedikit saja dari kenikmatan surga tersebut.

Kehidupan Abadi di Surga tanpa ada Kematian
Rasululloh shalllallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika penduduk surga telah memasuki surga, maka akan berkata, “Sesungguhnya kalian akan tetap hidup dan tidak akan mati, kalian akan tetap sehat dan tidak akan sakit, kalian akan tetap muda dan tidak akan tua, kalian akan tetap mendapatkan kenikmatan dan tidak akan mendapatkan kesusahan.” (HR. Muslim).

Wanita Penduduk Surga
Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jikalau ada seorang wanita penghuni surga menampakkan dirinya kepada penduduk dunia, niscaya dia akan menerangi antara langit dan bumi. Wewangiannya akan meliputi seluruh bumi. Dan sungguh penutup kepalanya lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Bukhari). Dalam hadits lain Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya para istri penduduk surga bersyair untuk suami-suami mereka dengan suara yang sangat merdu. Diantara bait yang mereka dendangkan adalah : kami adalah wanita-wanita jelita para istri kaum yang mulia, kami melihat dengan mata yang indah, kami adalah wanita-wanita yang abadi, tidak akan mati.” (shahihul jami’). Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tiap-tiap mereka (para penghuni surga) mempunyai dua istri bidadari yang bagian dalam betis mereka terlihat dari luar karena begitu indahnya.” (HR. Muslim).

Makanan dan Minuman Penduduk Surga

Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Para penduduk surga akan makan dan minum di dalamnya, mereka tidak buang air besar, tidak mengeluarkan ingus, tidak buang air kecil. Makanan mereka akan menjadi sendawa yang baunya seperti bau kasturi, mereka diberi ilham untuk bertasbih dan bertakbir sebagaimana mereka diilhamkan untuk mengeluarkan nafas.” (HR. Muslim).

Pasar di Surga

Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “di surga ada sebuah pasar yang hanya diramaikan pada hari Jumat. Ketika itu ada angin yang menghembus dari utara menerpa wajah-wajah mereka hingga membuatnya semakin indah. Merekapun kembali menemui keluarga mereka dalm keadaan semakin baik dan tampan. Lalu keluarganya mengatakan, “Demi Allah, kalian menjadi semakin baik dan tampan”. Mereka pun berkata, “Demi Allah, kalian juga menjadi semakin jelita setelah kami tinggalkan.” (HR. Muslim).

Gambaran Indahnya Surga yang lain

Surga adalah tempat yang tamannya berisi sungai-gungai yang megalir. Istana yang tersusun dari batubata dan perak, debunya adalah za’faron, kemah kemahnya adalah mutiara yang dijalin. Cahaya yang berkilauan yang berhembus wewangian. Sungai yang teratur, buah-buahan yang beraneka ragam dan pasangan-pasangan yang jelita. Di dalamnya ada keindahan yang nyata, bidadari cantik jelita dan kenikmatan abadi. Di dalamnya kan ditemui wajah yang cerah, tertawa lagi berseri.

Kenikmatan Surga yang Tidak Terbatas

Abu Hurairah meriwayatkan hadits dari Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau bersabda, “Allah ta’ala berfirman, ‘Aku siapkan untuk hamba-hambaku yang sholeh, kenikmatan yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga, bahkan tidak terbetik dalam benak manusia.” Kemudian Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Alloh, Tidak seorangpun yang mengetahui apa yang Allah sembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam kenikmatan) yangmenyedapkan mata.” (HR. Bukhari Muslim)

Kenikmatan Penduduk Surga Yang Paling Agung

Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bila penduduk surga telah memasuki ke surga, begitu pula penduduk neraka telah memasukinya, maka ada yang berkata, “Wahai penduduk surga, sesungguhnya kalian memiliki janji di sisi Alloh yang ingin ia tunaikan.” Maka mereka mengatakan, “Apakah itu ? Bukankah Allah telah memberatkan timbangan-timbangan kebaikan ami, bukankah Dia telah memutihkan wajah-wajah kami ? Bukankah Dia pula yang memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari neraka ?” Maka tirai pun disingkap, mereka pun melihat kepada wajah Alloh. Demi Allah, Dia tidak pernah memberikan sesuatu yang paling mereka cintai dan paling menyejukkan pandangan mereka lebih daripada melihat wajah-Nya.” (HR. Muslim). Inilah kenikmatan terbesar ketika kita dihadapkan dengan wajah Alloh ta’ala. Ya Alloh, janganlah Engkau mengharamkan kami tuk melihat wajah-Mu yang mulia.

Termasuk hal yang sangat diharapkan seorang hamba adalah rahmat, ampunan-Nya dan mendapatkan maaf dari-Nya pada hari kiamat. Hal tersebut didapat ketika kita berusaha untuk menjadi hamba-Nya yang sholeh dengan mempelajari syariat-Nya, kemudian mengamalkan kebaikan dan meninggalkan kejelekan dengan ilmu yang kita miliki, sehingga pada hari akhir kelak kita mempunyai bekal yang cukup untuk menghadap-Nya. Semoga Allah mengumpulkan kita bersama dengan orang-orang yang sholeh di surga yang penuh kenikmatan. Aamiin.

sumber: buletin Tauhid edisi Jumat 15 Februari 2008
(yg kmdian diposting S. Ar Rayyan di internet)
 
Design Downloaded from Free Blogger Templates | Free Website Templates