Assalamu'alaikum

Jumat, 12 Oktober 2012

Ibu

Ibuku.. oh .. ibu...
Betapa ikhlas kau menyayangiku
Jiwamu tulus memeliharaku
Tiada mengharap balasanku

Ya allah tuhanku..
Bukakanlah pintu ampunan-Mu
Curahilah dia dengan rahmat-Mu
Dia merawatku sejak kecilku

Oh ibu.. kini aku jauh darimu
Ingin ku luruh di pangkuanmu...
Rengkuhlah aku dengan doa malammu
S'moga Dia membimbing langkahku

Oh ibu.. kini air mataku berderai
Rindu belai kasih sayangmu
Dengan ketulusan hati yang dalam
Maafkanlah anakmu ini..... 
 
By : Bijak

Lukisan Alam

Hidup tidak selalunya indah
Langit tak selalu cerah
Suram malam tak berbintang
Itulah lukisan alam
Begitu aturan Tuhan

Jadilah rumput nan lemah lembut
Tak luruh dipukul ribut
Bagai karang di dasar lautan
Tak terusik dilanda badai

Dalam suka hitunglah kesyukuranmu
Dalam senang awasi kealfaanmu
Setitis derita melanda
Segunung kurniaanNya

Usah mengharapkan kesenangan
Dalam perjuangan penuh pengorbanan
Usah dendam berpanjangan
Maafkan kesalahan insan
Begitu ajaran Tuhan

Hasbiallah, Hasbunallah
HasbiRabbi Syallallahu Ya Allah

Dalam diam taburkanlah baktimu
Dalam tenang buangkanlah amarahmu
Suburkanlah sifat sabar
Di dalam jiwamu itu

by : Hijjaz

Rabu, 03 Oktober 2012

Rabithah

Sesungguhnya Engkau tahu
bahwa hati ini telah berpadu
berhimpun dalam naungan cintaMu
bertemu dalam ketaatan
bersatu dalam perjuangan
menegakkan syariat dalam kehidupan

Kuatkanlah ikatannya
kekalkanlah cintanya
tunjukilah jalan-jalannya
terangilah dengan cahayaMu
yang tiada pernah padam
Ya Rabbi bimbinglah kami

Lapangkanlah dada kami
dengan karunia iman
dan indahnya tawakal padaMu
hidupkan dengan ma'rifatMu
matikan dalam syahid di jalan Mu
Engkaulah pelindung dan pembela

( 8:63 )

Izzatul Islam - Rabithah

Senin, 01 Oktober 2012

Rindu JIWA …

Ya ALLAH, tahukah Engkau bahwa malam ini saya sangat merindukanMu… sangat ingin berbicara denganMu, sangat ingin berdua saja denganMu, sangat ingin Engkau mendengarkan apa saja yang saya alami dibumi milikMu, sangat ingin dimanjakan olehMu, sangat ingin disayangi dengan segenap kasih sayangMu, sangat ingin tidak ada hijab, tidak ada jarak diantara kita, sangat ingin Engkau memaafkan segala kesalahan saya dimasa masa yang lalu agar kita bisa bersama hingga ujung napas saya, bahkan setelah napas saya berpisah dari raga saya ini…

Ya ALLAH tahukah Engkau bahwa namaMu selalu saya sebut disetiap langkah saya… bahwa namaMu adalah nama terindah yang pernah saya kenal, bahwa dengan menyebut namaMu hati saya akan kembali tenang, bahwa namaMu mampu membuat segumpal daging merah bernama hati didalam jiwa saya bergetar, bahwa namaMu begitu indah bukan hanya ditelinga saya, tapi diseluruh darah yang mengalir sempurna didalam raga saya bahkan berdetak sempurna bak rentakan rampak gendang dijantung hati saya…

Ya ALLAH saya ingin Engkau tahu bahwa sangat mencintaiMu melebihi apapun yang disinari oleh matahariMu, sayang ingin Engkau tahu bahwa cinta saya ini membuat saya ingin terus memperbaiki diri agar Engkau tahu bahwa semua yang saya lakukan adalah untuk memperoleh cintaMu karena saya tahu bahwa saya tidak bertepuk sebelah tangan atas cinta ini…

Ya ALLAH kehadiranMu selalu ada dalam setiap helaan napas saya, tak sehelapun tanpa kehadiranMu, Engkaulah pelepas dahaga jiwa saya, Engkaulah penghapus rasa lapar jiwa saya, penyejuk mata, cahaya akal, pengharum batin, Engkaulah penawar racun didalam raga hamba… You are my everything, You are the step I made, You are my daily sunshine

Ya ALLAH jangan tinggalkan saya, jangan jauhi saya jika saya salah, … tak ada yang lebih baik dari yang saya miliki kecuali Engkau, tak ada cinta yang lain, tak akan saya mencintai apapun diduniaMu yang akan membuat Engkau cemburu dan marah lalu meninggalkan saya, TAK AKAN saya berselingkuh dengan Tuhan lain selain Engkau, tak akan ada cinta yang lain wahai ALLAH

Ya ALLAH inilah saya yang mencintaiMu melebihi apapun … jangan tinggalkan saya

Wahai ALLAH tercinta, yang tiada TUHAN selain Engkau … saya janji nanti saya akan kirimi lagi Engkau surat cinta saya yang lain ya ALLAH, saya tahu bahwa Engkau tidak pernah lelah menanti cinta saya … menunggu surat cinta saya yang lain, I LOVE YOU wahai ALLAH

Ketahuilah wahai ALLAH bahwa surat cintaMu yang terlukis indah dalam kitab suciMu Al Quran selalu saya baca untuk melepas kerinduan yang membuncah didalam jiwa saya … saya sangat sangat merindukanMU.

  Sumber : http://rinduku.wordpress.com/rindu-jiwa/

Hasrat Hatiku

Apabila telah tiba masaku
Untuk segera mengakhiri lajangku
Dengan segenap kemampuan Allah berikan
Insya Allah janjiku segera kutunaikan

Tapi bila kuraba dalam hati
Datang seruntun pertanyaan silih berganti
Adakah semua kulakukan terlalu dini
Berdegup jantung di dada kendalikan diri

Namun pernikahan begitu indah kudengar
Membuatku ingin segera melaksanakan
Namun bila kulihat aral melintang pukang
Hatiku selalu maju mundur dibuatnya

Akhirnya aku segera tersadar
Hanya pada Allah-lah tempat aku bersandar
Yang akan menguatkan hatiku yang terkapar
Insya Allah azzamku akan terwujud lancar
 
Nasyid : Suara Persaudaraan

Selasa, 12 Juni 2012

Dinda... sabarlah menanti
Takkan lama lagi
Saat musim berganti aku kembali
Percayalah...
Hati ini sepi
Rindu akan hadirmu

Cahaya... hidupmu
Penerang jalanku
Kaulah irama dalam laguku

Tak terasa dua tahun sudah
Kita tak berjumpa
Hanya rangkaian kata
Pengobat rindu yang terasa
Semakin dalam ingin segera pulang
Peluk dan cium keningmu

Senin, 21 Mei 2012

Hanya kepadaMu Rabbi

Ya Rabby,,

Sebelum ajal menjemput diri ini,

Sucikan bathin dari jerat birahi,

Dengan menyebut kalam Illahi,

Memohon ampun kepada-Mu ya

Rabby...

Ya Illahi,,

Dosa ini sedalam laut mati,

Jiwa ini terperangkap surga duniawi,

Yang melenakan segenap isi hati,

Hingga jauh dari siraman ayat suci...

Ya Rabb penguasa alam,,

Ku berdo'a dalam keheningan,

Ku tunaikan shalat malam memohon

ampunan,

Ku lantunkan Dzikir dalam ingatan,

Tuk hapuskan noda dosa hitam...

Ya Illahi,,

Dzat-Mu sungguh Maha Suci,

Kepada-Mu kami berserah diri,

Bebaskan hati yang lama terpatri,

Dari godaan syetan yang kau benci...

Ya Rabbul ' Izzaty,,

Ku tahu Engkau Maha Memberi,

Tunjukkan kami jalan yang Engkau

Ridhai,

Jalan indah menuju syurgawi,

Yang konon mewangi harum kasturi,

Dan berpenghuni para bidadari...

Ya Rahman Ya Rahhim,,

Jauhkan kami dari sifat Dzalim,

Astaghfirullah hal Adzim,

Astaghfirullah hal Adzim,

Astaghfirullah hal Adzim.

By Zahrah Mawaddah ,, ^_^

Published with Blogger-droid v2.0.4

Sabtu, 19 Mei 2012

MUTIARA KATA "HIKMAH"

MUTIARA KATA "HIKMAH"
~*♥•.♥♥~*

بسم الله الرحمن الرحيم


Tatkala ku Datangi CERMIN , , ,
Ada sosok yang sangat sering ku lihat . . .
Namun Aneh ,
Sesungguhnya siapa yang ku lihat . . .
Ku tatap Wajah . . .Hatiku Bertanya ..akankah Wajah ini yang kelak
akan BERCAHAYA dan BERSINAR INDAH di SYURGA sana ???
atau Wajah ini yang akan hangus LEGAM di dalam NERAKA sana ???

Ku Tatap MATA . . .Nanar Hatiku Bertanya . . .Mata inikah yang
akan menatap ALLOH ..RASULULLAH ...KEKASIH" ALLOH kelak ???
atau Mata ini yg terbeliak Melotot..Menganga terbuai menatap NERAKA JAHANAM ?

Ku Tatap MULUT ....Akankah kelak ia akan Mendesah penuh kerinduan mengucap
" LAA ILAAHA ILLALLAH "
saat MALAIKAT MAUT datang menjemput ataukah menjadi Mulut Menganga
dengan Lengking dengan Jeritan PILU ???

Ku Tatap TUBUH-ku . . .Akaknkah Tubuh ini kelak yang akan penuh
CAHAYA ...BERSINAR ...BERCENGKRAM Di SYURGA ???
atau Tubuh yang akan TERCABIK-CABIK hancur ,Mendidih di dalam LAHAR
yang MEMBARA di NERAKA JEHANAM ???

Hai TUBUH ....Seperti apa gerangan isi HATIMU ...
Adakah HATIMU SEINDAH PENAMPILANMU . . .???
Betapa beda apa yang TAMPAK di CERMIN dan yang TERSEMBUNYI ???
Aku tertipu oleh TOPENG ...
Betapa PUJIAN yang terhambur hanya MEMUJI TOPENG ...

Aku MALU ya ALLOH . . .SELAMATKAN-LAH AKU . . .Aamiin ya ROBBUL 'alamiin

♥.•*´¨`*•. (`'•.¸ (`'•.¸*¤*¸.•'´) ¸.•'´) .•*´¨`*•.♥♥

Salam Santun ukhuwah penuh cinta ...

Jumat, 18 Mei 2012

Titipan Teruntuk Adam

(¯`*•.¸☆♥ Titipan Teruntuk Adam ♥☆¸.•*´¯)


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

ADAM...
Kau tercipta untukku,
Janganlah kau sakiti akan diriku,
Belailah aku dengan sikap kesabaranmu.

ADAM...
Kau tercipta untukku,
Sayangilah aku,
Bimbinglah aku,
Aku wanita lemah ingin seorang pembimbing akan diriku.

ADAM...
Kau tercipta untukku,
Jika suatu hari nanti takdir menentu,
Kita akan bersatu menuju ke jalan lurus yang satu
dengan akad nikah yang jitu.

ADAM..
Jika suatu hari ajal maut menunggumu,
Ku redha dengan ketentuan itu,
Ku pasti ada hikmah disebalik ujian yang berlaku,
Kerana diriku sudah dibimbing oleh dirimu.

ADAM...
Andai engkau masih remaja,
jadilah anak yang soleh buat ibu bapamu serta saudara2mu,
Andai engkau sudah beristeri,
jadilah suami yang meringankan beban isterimu,
Andai engkau sudah menjadi bapa,
didiklah isteri dan anak2mu sehingga mereka tidak gentar
menjalani kehidupan mengikut agama Allah.

ADAM...
Andai engkau belum menikah,
hormatilah wanita-wanita yang engkau kenali,
Ingatlah engkau juga dilahirkan oleh insan yang bergelar wanita,
Ingatlah Adam bahawa lelaki yang baik adalah pelindung kaum wanita,
Jangan dimulakan sebuah pertemuan dengan perempuan yang bukan muhrim,
kerana dikhuatiri dari mata jatuh ke hati,
maka lahirnya senyuman serta tercetusnya salam,
dan sekaligus disusuli pertemuan seterusnya,
takut lahirnya nafsu kejahatan yang menguasai diri.

ADAM...
Lelaki yang baik tidak melihat paras rupa,
Lelaki yang soleh tidak memilih wanita melalui keseksiannya,
Lelaki yang baik bersedia membimbing sesiapa sahaja atas agamaNya,
Lelaki yang baik juga tidak menginginkan pertemuan
dengan wanita yang bukan muhrimnya
kerana takut memberi kesempatan kepada syaitan untuk menggodanya,
Kerana dia tahu matlamat dalam kehidupan
adalah mengukuhkan ikatan tali persaudaraan.

OLEH ITU ADAM...
Jagalah pandanganmu,
peliharalah akhlakmu,
kuatkan pendirianmu,
Malulah kamu jika bergelar lelaki tapi berakhlak sebaliknya,
Cintailah Allah dikala susah dan senang,
kerana kau akan memperolehi cinta
daripada insan yang juga mencintai Allah.
Cintailah kedua ibu bapamu
kerana kau akan memperoleh keredhaan Allah,
Cintailah keluargamu
kerana kau takkan jumpa cinta yang bahagia
selain dari cinta keluarga,
Cintailah sesama manusia kerana itulah jalan agamaNya.


ADAM...
Mengertilah..
Hawa bukan insan yang kuat,
bukan juga insan yang bisa menahan nafsu..tatkala diri dipuji,
Hawa sering tewas,
tewas dengan godaan syaitan dan nafsu sendiri,

ADAM..
Mengertilah..
Sungguh, Hawa telah coba melakukan yang terbaik,
agar diri ini tidak menjadi fitnah dunia,
telah Hawa coba menjaga diri ini sebaik-baiknya,
Hawa sedaya upaya menjauhkan diri
dari tabarruj, perfume, make up, perhiasan,
telah Hawa elakkan sejauh-jauhnya,
namun mengapa masih Adam tertarik pada Hawa
yang serba kekurangan ini.

ADAM...
Mengertilah..
Hawa ini berjiwa lembut,
sukar untuk Hawa menolak bila Adam meminta,
Hawa tahu permintaan Adam
tak mungkin membawa ke kancah maksiat,
namun, Hawa lemah..Hawa takut zina hati.

ADAM...
Mengertilah..
Setiap kali SMS diterima,
Hawa keliru...
Ingin sekali Hawa membiarkan sahaja,
tapi Hawa akur tuntutan sahabat,
Hawa tewas..Hawa reply juga,
mengenangkan Adam adalah sahabat,
setiap layanan yang Hawa beri hanya sekadar membantu,
mungkin Hawa adalah antara kasih sayang Allah
yang dikurniakan buat Adam,
memudahkan perjalanan hidup Adam,
jangan disalah tafsir apa yang Hawa berikan.

ADAM...
Mengertilah..
Hawa mengharapkan Adam menjaga Hawa,
cukuplah sekadar menghormati Hawa sebagai Hawa,
jangan dipinta apa yang tak mampu Hawa berikan,
kerana Hawa milik Allah sepenuhnya.
ADAM...mengertilah..

ADAM...
Ketahuilah...
Kerana aku wanita
pandangan Adam mampu tembus ke dasar hatiku,
kerana aku wanita
ingin disayangi itu fitrah diriku,
kerana aku wanita
mudah terpikat dengan keindahan akhlak seorang lelaki,
kerana aku wanita
emosi ku selalu mengatasi logik akalku,
kerana aku wanita
air mata teman setiaku,
kerana aku wanita
sensitiviti ku terhadap sesuatu amat tinggi.

OLEH ITU ADAM...
Kerana aku wanita
aku damba pertolongan darimu Adam,
peliharalah bicaramu denganku
jangan bermain kata denganku
takut rosak hatiku,
kerana aku wanita
akhlakmu ukuran di mataku
peliharalah akhlakmu dan imanmu,
jangan kau burukkan darjatmu pada mataku
takut rusak thiqohku,
kerana aku wanita
maka peliharalah susunan kata-katamu,
kerana aku mudah terasa
namun aku bukan lemah
sekadar ingin kau tahu hati ini mudah tercalar,
kerana aku wanita
peliharalah dirimu dari mencemuhku
saat titisan jernih mengalir dari mataku
kerana itu cara untukku
meluahkan perasaanku
supaya hatiku tenang kembali,
kerana aku wanita
aku memang sangat peka
maka fahamilah kecerewetanku ada sebabnya.

WAHAI ADAM...
Kalau kau sangka berpakaian selekeh itu 'cool'
hakikatnya kau begitu jelek pada pandangan kami
andai kau kata 'usha' itu tanda kejantanan
darjatmu telah jatuh pada pandangan kami
jika kau fikir hidup membelakangkan agama itu kemodenan
maka tiada lagi hormat untukmu dari kami.


 ❀SaLaM SantuN Erat SiLatuRahmi dan UkhuWaH FillaH❀

Hawa.. aku jadi malu.. ^^

Kamis, 17 Mei 2012

sebuah pohon yang... ahh.. aku jadi malu..

aku berharap bisa menjadi pohon rindang yg dipenuhi buah yg nikmat. sehingga dirimu bisa bersandar di dekatku saat dirimu lelah menghadapi penatnya kehidupan dan memetik buahnya tatkala dirimu butuh tenaga utk menguatkan hati dan jiwamu.

namun aku hanyalah sebuah pohon yg jika tak disirami kasih sayangmu maka aku akan layu, berguguran dan tak berbuah lagi. saat badai dan petir menghantamku mungkin aku akan hancur dan tak bisa melindungi dan meneduhimu lagi. tapi jika hujan lebat dri cintamu menyiramiku. aku akan tumbuh kembali meskipun hanya sebatang pohon kecil yg msih hijau atau sisa2 dari kehancuranku akibat dihantam badai dan petir.

sebagai sebuah pohon tak selamanya dirimu nyaman berteduh di dekatku. adakalanya sebatang ranting dari diriku jatuh menimpamu dan membuat dirimu menjadi sakit. tapi jatuhnya ranting itu bukan karena niatku tuk membuatmu jadi tersakiti.

hanya dirimu yg bisa menyingkirkan patahan rantingku meskipun dirimu marah & kesal dengan patahan rantingku atau mungkin takkan mau lagi berteduh di dekatku lagi dan meninggalkanku bersama patahan ranting yg kamu kesalkan karena kamu takut akan tertimpa ranting yg jatuh dari diriku.

tapi sebagai pohon aku akan menjaga, melindungi, dan menerima dirimu apanya. karena aku hanyalah sebatang pohon biasa yg tumbuh di dunia yg jauh dari sempurna dan begitu jauh dari surga..

ie: Dzoels

Selasa, 01 Mei 2012

Yang kumiliki yang ku cinta sepanjang hidupku

 Buat adinda kelak calon istriku yang kumiliki yang ku cinta sepanjang hidupku, tak perlu kesempurnaan kau miliki. 

Aku bersyukur kau di sini kasih
Di kalbuku mengiringi
Dan padamu ingin ku sampaikan

Kau cahaya hati
Dulu ku palingkan diri dari cinta
Hingga kau hadir membasuh segalanya
Oh inilah janjiku kepadamu

Reff:
Sepanjang hidup bersamamu
Kesetiaanku tulus untukmu
Hingga akhir waktu kaulah cintaku cintaku
Sepanjang hidup seiring waktu
Aku bersyukur atas hadirmu
Kini dan selamanya aku milikmu

Yakini hatiku kau anugerah Sang Maha Rahim
Semoga Allah berkahi kita
Kekasih penguat jiwaku

Berdoa kau dan aku di Jannah
Ku temukan kekuatanku di sisimu
Kau hadir sempurnakan seluruh hidupku
Oh inilah janjiku kepadamu

Repeat reff

Yakini hatiku bersamamu ku sadari inilah cinta
Tiada ragu dengarkanlah
Kidung cintaku yang abadi


 Maher Zain -  Sepanjang hidupku

Kamis, 19 April 2012

Perempuan (Memang) Pencemburu

Di inbox saya ada 38 email (jumlah ini sepertinya akan terus bertambah) dari cowok-cowok yang curhat karena frustrasi menghadapi ceweknya yang—menurutnya—terlalu pencemburu. Mereka bertanya-tanya, “Mengapa cewek sangat cemburuan begitu…???”

Karena saya pasti akan capek jika harus membalasnya satu per satu, lebih baik saya posting saja jawabannya di sini. Semoga catatan ini dapat memberikan jawaban buat cowok-cowok, juga dapat menjadi bahan masukan dan renungan buat cewek-cewek.

Jadi, mengapa cewek sangat cemburuan atau mudah cemburu…? Jawabannya, SAYA JUGA TIDAK TAHU!

Well, ini serius. Saya benar-benar tidak tahu mengapa cewek sangat pencemburu atau mudah cemburu. Boleh percaya boleh tidak, cewek sendiri pun sebenarnya tidak tahu mengapa mereka mudah cemburu. Kalau cewek ditanya, “Hei, kenapa sih kamu cemburuan begitu?” Hampir semua cewek akan menjawab kira-kira seperti ini, “Namanya juga cewek!” Jadi, para cewek merasa bahwa kecemburuan mereka yang (terkadang terlalu) besar itu sah-sah saja—karena mereka cewek!

Ini tentu saja tidak menjawab pertanyaan, I know. Tetapi, kalau kita mau melihat secara lebih dalam, kita tahu bahwa cewek adalah makhluk emosi, dan karena faktor emosi itulah yang kemudian menjadikan mereka—kaum cewek—lebih mudah merasa cemburu. Cowok terkadang juga cemburuan, atau mudah cemburu, tetapi lebih banyak yang tidak begitu. Mengapa? Karena cowok lebih menggunakan nalar dan pikirannya, sehingga lebih dapat menimbang secara objektif, termasuk dalam hal perasaan cemburunya.

Agar pemaparan di atas tidak menimbulkan salah paham, berikut ini adalah contoh bagaimana respon emosi-pikiran kita terhadap perasaan yang kita alami. Karena cowok-cowok yang berkirim email ke saya sudah menceritakan pengalaman pribadinya masing-masing, maka contoh berikut ini pun diambil langsung dari pengalaman pribadi saya.

Dulu, waktu masih kuliah, saya berpacaran dengan seorang cewek teman sekampus. Namanya pacar, saya tentu juga terkadang merasakan cemburu pada waktu-waktu tertentu. Ada kalanya, tanpa sengaja, saya melihat pacar saya didekati cowok-cowok di kampus. Ketika melihat hal semacam itu, sejujurnya, saya juga ingin cemburu. Tetapi saya kemudian berpikir, pacar saya itu cantik—tentunya wajar kalau cowok-cowok suka mendekatinya.

Jadi saya pun tidak mempersoalkan hal itu, selama dia juga dapat menjaga diri dengan baik. TETAPI, giliran saya yang dikerubuti cewek-cewek, pacar saya selalu cemburu, bahkan marah-marah, bahkan tidak jarang hal itu jadi bahan pertengkaran.

Kalau menggunakan logika kita (kaum cowok), tentunya saya dapat berkata pada pacar saya, “Hei, coba dengar. Aku tidak marah sama kamu waktu melihatmu dekat dengan cowok-cowok. Tapi kenapa kamu selalu cemburu dan marah-marah kalau melihatku dekat dengan cewek-cewek?”

Oh, dulu saya juga sempat berpikir seperti itu. Tetapi, cewek tidak berpikir dalam kerangka seperti itu! Ketika pernyataan seperti di atas saya ungkapkan kepadanya, apa jawab pacar saya? “Lho, itu kan beda!”

See…? Mereka berpikir tidak dalam kerangka logika, tetapi dalam kerangka emosi.

Kalau contoh di atas dianggap kurang kuat, berikut ini satu contoh lain yang akan semakin jelas menunjukkan bagaimana perbedaan cowok dan cewek dalam menghadapi perasaannya—khususnya perasaan cemburunya.

Ini masih pengalaman pribadi. Suatu hari, pacar saya sakit, dan saya menjenguk ke rumahnya. Oleh nyokapnya, saya diantar ke kamarnya—dan itulah kali pertama saya melihat isi kamar pacar saya. Sewaktu duduk di sofa di dekat tempatnya berbaring, tanpa sengaja saya melihat di dinding kamar ada sebuah poster besar bergambar Ariel Peterpan yang sedang bertelanjang dada. Saya ulangi, POSTER BESAR BERGAMBAR ARIEL PETERPAN BERTELANJANG DADA.

Sewaktu melihat poster-besar-bergambar-Ariel-Peterpan-bertelanjang-dada itu, reaksi saya cuma tersenyum. Setitik pun tidak ada rasa cemburu dalam hati saya. Mengapa? Karena saya masih waras! Saya tidak mungkin cemburu pada Ariel! Pertama, Ariel tidak kenal pacar saya, meskipun mungkin pacar saya merasa sangat mengenalnya. Kedua, yang tertempel di dinding kamar itu hanya poster—sungguh gila kalau saya cemburu hanya karena selembar poster. Ketiga, ada jutaan cewek lain yang tergila-gila pada Ariel, tentunya wajar kalau cewek saya juga begitu. Jadi, saya pun sama sekali tidak mempermasalahkan poster itu.

TETAPI, ternyata reaksi cewek tidak begitu ketika dihadapkan pada kenyataan yang sama—khususnya cewek saya. Tiga minggu setelah itu, pacar saya sudah sehat kembali, dan suatu hari dia datang ke rumah saya. Kami ngobrol-ngobrol di rumah. Kebetulan waktu itu saya ada acara mendadak yang tidak bisa ditunda. Maka saya pun meminta dia menunggu di rumah. Agar dia lebih nyaman selama menunggu, saya pun mempersilakannya menunggu di kamar—dan itulah pertama kalinya dia melihat isi kamar saya.

Satu jam kemudian, saya pulang ke rumah, dan mendapati pacar saya dalam keadaan ngambek parah. Dengan bingung saya bertanya-tanya dalam hati, apa yang telah membuatnya ngambek seperti itu? Kau tahu sendirilah bagaimana ekspresi cewek yang sedang ngambek, jadi saya tidak mungkin bertanya kepadanya secara langsung.

Saya mencoba mengingat-ingat apa saja isi kamar saya, apa yang telah dilihatnya di kamar yang mungkin telah membuatnya ngambek…? Seingat saya, semua barang di kamar baik-baik saja—cambuk, borgol, topeng, dildo…

(Halah, itu kamar tidur apa museum sado…???)

Oke, oke, soal cambuk, borgol dan lainnya itu—saya bercanda!

Lanjut. Jadi, apa yang telah dilihatnya di kamar yang kemudian membuatnya ngambek? Padahal kamar saya dan seisinya baik-baik saja. Karena tidak juga paham apa yang membuat pacar saya ngambek, saya pun bertanya kepadanya. Seperti yang sudah saya duga, dia tidak mau menjawab, bahkan meminta agar saya memikirkannya sendiri (mengapa oh mengapa, cewek selalu berpikir kalau cowok dapat membaca pikiran ceweknya???).

Akhirnya, dengan sedikit dongkol, saya pun berkata, “Jujur, aku nggak tahu apa yang membuatmu marah begini. Dan kalau kamu nggak mau bilang, aku nggak akan pernah tahu.”

Akhirnya juga, dengan amarah yang membara, pacar saya menunjuk ke dinding kamar saya dan berteriak lirih, “Kenapa poster cewek itu harus ada di situ…???”

Ternyata oh ternyata, pacar saya marah karena ada poster Titi Kamal di kamar saya. Padahal poster itu sangat sopan dan tidak bertelanjang dada. Saya ulangi, PADAHAL POSTER ITU SANGAT SOPAN DAN TIDAK BERTELANJANG DADA. Dibanding poster Ariel yang saya lihat di kamarnya, poster Titi Kamal yang ada di kamar saya jauh lebih adil dan beradab. Jadi mengapa pacar saya harus ngambek dan marah dan cemburu…???

Saya sudah menanyakan hal itu kepadanya. Mengapa dia harus cemburu pada poster Titi Kamal—padahal saya sama sekali tak mempermasalahkan poster Ariel di kamarnya? Pacar saya menjawab, “Itu kan beda!”

Hei cowok-cowok, “Itu kan beda!”. Padahal—kalau memang mau berdebat—bedanya dimana…??? Dia memasang poster di kamar, saya juga memasang poster di kamar. Dia mengagumi artis bernama Ariel, saya mengagumi artis bernama Titi Kamal. Ariel tidak mengenal dia, Titi Kamal juga tidak mengenal saya. Di mana bedanya…??? Tetapi, “Itu kan beda!”

Jadi, di mana bedanya, coba…?

Bedanya adalah pada cara kita dalam menghadapi perasaan, dalam hal ini perasaan cemburu. Ketika menghadapi rasa cemburu atas sesuatu, saya—cowok—menghadapinya dengan nalar dan pikiran, sementara pacar saya—cewek—menghadapinya dengan hati dan emosi.

Ketika sampai pada pemahaman dan kesadaran semacam itu, saya pun kemudian melepaskan poster Titi Kamal dari dinding kamar saya—bukan untuk memanjakan ego pacar saya, tetapi karena kesadaran bahwa setiap perempuan ingin dianggap istimewa, tak tergantikan, satu-satunya.

Jadi, mengapa cewek mudah cemburu...?

sumber : Catatan Huda Manis

Sabtu, 14 April 2012

ku harus lepaskan ini semua


masa lalu tentang kisah itu masih sering teringat kembali di otakku. padahal aku udah berusaha keras untuk bisa melupakan dan menghilangkannya dari otakku. aku gak habis pikir kok bisa seperti ini. tanpa kusadari kadang aku sering bercerita kepada temanku tentang kisahku. namun semua hanya tinggal kenangan.

ku harus lepaskan ini semua.
melepaskan belenggu yang mengikat jiwa
melupakan senyum dan tawanya.
melupakan segala-galanya tentang masa lalu dengannya.

sekuat tenaga sudah ku kerahkan agar aku bisa tenang tanpa harus memikirkannya. aku harus memulai kembali hidupku yg baru. tak perlu ku ingat dan ku ungkit kembali kisah itu. aku juga akan berusaha untuk tidak hadir lagi ke dalam hidup mereka. karena akan menambah masalah saja. biarlah mereka berkata apa. bagiku ini jalanku, karena aku sudah terlalu banyak salah dengan mereka.

tapi setidaknya aku sudah sedikit tenang. kini mereka sudah menemukan pasangan mereka masing2 yang pastinya sangat mereka cintai dan sayangi. aku sendiri merasa bahwa aku tidak akan mungkin bisa memperbaiki ini semua. mudah-mudahan dengan adanya pendamping mereka, sedikit demi sedikit mampu mengobati setiap luka yang pernah ku goreskan ke dalam hidup mereka.

sekarang jalani aja hidup masing2. aku tidak mau di ganggu dan aku tidak akan mengganggu. aku akan fokus ke masa depanku dan jalan hidupku. semampuku tidak akan mau lagi mengingat dan menceritakan kisah ini sehingga kelak orang yang berada di sisiku nanti akan merasa utuh bahwa aku benar2 untuknya.

Selasa, 10 April 2012

sedih juga ceritanya..

Muslimahzone.com – Kisah “aku terpaksa menikahimu dan akhirnya aku menyesal” adalah kisah rumah tangga yang sangat memberi pelajaran bagi kita semua. Penyesalan yang datangnya hanya pada akhir karena keterpaksaan.

***

Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.

Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Setelah menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.

Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.

Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”

“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.

Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku.

Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera.

Lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.

Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.
Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja.

Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.

“Istriku Liliana tersayang,

Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.

Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.

Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.
Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!”

Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.

Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajeri oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.

Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”

Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”

Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”

Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.

***

Begitulah penyesalan sang istri akhirnya, dia menangis dan menyesal. Ketika suaminya telah tiada, dia baru sadar betapa besarnya cinta suaminya kepada dia. Semoga hal ini tidak terjadi lagi dalam kehidupan sekarang tetapi hanya cintanya saja yang akan terjadi.
dipublikasikan oleh berbagai sumber
(zafaran/muslimahzone.com)

dimanakah dia??????


Kadangkala aku bertanya…
Dimana cinta berada..
Tersembunyi tiada kunjung menghampiri …
Dua angsa memadu rindu
Di danau biru, bercumbu …
Pagut sepi disiniku letih hati …

Begitu jauh, waktu kutempuh
Sendiri mengayuh biduk kecil
Hampa berlayar, akankah berlabuh ?
Hanya diam.. menjawab kerisauan …
Kadangkala aku berkhayal,
Seorang di ujung sana,
Juga tengah menanti tiba saatnya …

Begitu ingin, berbagi batin …
Mengarungi hari yang berwarna,
Dimana dia pasangan jiwaku ?
Kumengejar .. bayangan … kian menghilang ……


Rabu, 04 April 2012

Nasyiduna [نَشِيْدُنَا]

نَشِيْدُنَا مَشَاعِلُ الْحَيَاةِ
نَشِيْدُنَا مَطَامِحُ الدُّعَاةِ
نُوْرٌ رَجَاءٌ بَسْمَةٌ ضِيَاءُ
نَشِيْدُنَا نَارٌ عَلَى الطُّغَاةِ

Nasyid kami penyulut semangat hidup
Nasyid kami obsesi para da’i
Cahaya, harapan, senyuman dan penerang
Nasyid kami api bagi para thaghut durjana

نَشِيْدُنَا نَسَائِمٌ لِلْجِيْلِ
تَهُبُّ مِنْ رَوْضِ الْهُدَى الْجَمِيْلِ
لاَ نَبْتَغِي أَجْرًا سِوَى الْقَبُوْلِ
مِنْ رَبِّنَا وَالْخُلْدِ فِي الْجَنَّاتِ

Nasyid kami angin sejuk bagi generasi
Bertiup dari taman hidayah nan indah
Tak ada balasan kami harapkan
Selain ridha Allah dan surga abadi

نَشِيْدُنَا مَشَاعِلُ الْحَيَاةِ
نَشِيْدُنَا مَطَامِحُ الدُّعَاةِ
نُوْرٌ رَجَاءٌ بَسْمَةٌ ضِيَاءُ
نَشِيْدُنَا نَارٌ عَلَى الطُّغَاةِ

Nasyid kami penyulut semangat hidup
Nasyid kami obsesi para da’i
Cahaya, harapan, senyuman dan penerang
Nasyid kami api bagi para thaghut durjana

نَشِيْدُنَا يَطِيْرُ بِالْعِبَادِ
فِي عَالمَِ الْمِحْرَابِ وَالْجِهَادِ
يُحَطِّمُ الأَغْلاَلَ فِي عِنَادِ
يَسْمُوْ عَلَى الإِرْهَابِ وَاللَّذَاتِ

Nasyid kami terbang bersama para hamba
Dalam mihrab, dalam jihad membara
Menghancurkan belenggu kecongkakan
Meninggi menggentarkan, namun indah mengasyikkan

نَشِيْدُنَا مَشَاعِلُ الْحَيَاةِ
نَشِيْدُنَا مَطَامِحُ الدُّعَاةِ
نُوْرٌ رَجَاءٌ بَسْمَةٌ ضِيَاءُ
نَشِيْدُنَا نَارٌ عَلَى الطُّغَاةِ

Nasyid kami penyulut semangat hidup
Nasyid kami obsesi para da’i
Cahaya, harapan, senyuman dan penerang
Nasyid kami api bagi para thaghut durjana

نَشِيْدُنَا وَثِيْقَةُ احْتِجَاجِ
عَلَى شُعُوْبٍ تَعْشَقُ الدَّيَاجِ
تَلُوْبُ كَالْحَيْرَانِ فِي الْفِجَاجِ
وَفِي يَدَيْهَا أَعْظَمُ الآيَاتِ

Nasyid kami argumentasi yang kokoh
Terhadap kaum yang mabuk kepayang
Tersesat kebingungan tak tentu arah
Padahal di tangan mereka ada ayat-ayat ilahi

نَشِيْدُنَا مَشَاعِلُ الْحَيَاةِ
نَشِيْدُنَا مَطَامِحُ الدُّعَاةِ
نُوْرٌ رَجَاءٌ بَسْمَةٌ ضِيَاءُ
نَشِيْدُنَا نَارٌ عَلَى الطُّغَاةِ

Nasyid kami penyulut semangat hidup
Nasyid kami obsesi para da’i
Cahaya, harapan, senyuman dan penerang
Nasyid kami api bagi para thaghut durjana

نَشِيْدُنَا بَشَائِرٌ بِالنُّوْرِ
وَالنَّصْرِ وَالإِيْمَانِ وَالتَّحْرِيْرِ
وَهَذِهِ الأَجْيَالُ كَالطُُّيُوْرِ
تَطِيْرُ نَحْوَ اللهِ مُسْرِعَاتِ

Nasyid kami optimisme akan datangnya cahaya,
Kemenangan, iman dan pembebasan
Lihatlah generasi mendatang
Terbang cepat menuju Allah sang Kekasih

نَشِيْدُنَا مَشَاعِلُ الْحَيَاةِ
نَشِيْدُنَا مَطَامِحُ الدُّعَاةِ
نُوْرٌ رَجَاءٌ بَسْمَةٌ ضِيَاءُ
نَشِيْدُنَا نَارٌ عَلَى الطُّغَاةِ

Nasyid kami penyulut semangat hidup
Nasyid kami obsesi para da’i
Cahaya, harapan, senyuman dan penerang
Nasyid kami api bagi para thaghut durjana

KU MENCINTAMU UTUH TAK TERSENTUH

Jika ada yang bertanya, bagaimana aku memandang perkara jodoh, maka akan ku jawab, bagiku sama saja kau menanyakan keyakinanku tentang kematian..
Jodoh dan kematian adalah rahasi-Nya yang tersembunyi dalam tabir keghaiban-Nya, dan tersimpan dengan indah dalam tiap lembar daun di lauhul mahfuzh..
Lalu apa yang ku khawatirkan?

Dan kenapa pula ku harus mengejar? Tidak, aku tak sudi.. Ku katakan padamu wahai para wanita perhiasan terindah dunia..
Jangan pernah mengobral murah kehormatanmu untuk hal yang kau sendiri tak yakin kehakikiannya? Pahamkah maksudku?
Ku tanya padamu, pernahkah kau jatuh cinta? Ku akui, akupun juga… Tapi tak pantas bagi kita mengumbar rasa itu.. Rasa yg entah akan berlabuh di mana?

Lalu pikirkan, jika dia yang kau cinta, yang mengganggu tidurmu, membuatmu menangis karena rindu, ternyata bukan atau mungkin tak kan pernah menjadi pendampingmu, atau bukan kau yang dia pilih? Tak malukah? Tak malukah?
Lalu, apa masih mampu kau tatap wajah suamimu kelak dengan cinta yang seutuhnya jika ternyata dulu kau pernah menaruh separuh hatimu pada lelaki lain…

Wahai para lelaki, tak cemburukah? Tak cemburukah? Tak cemburukah kau jika saat ini wanita yang kau pilih kelak sedang menyerahkan hatinya pada lelaki selainmu, namun ternyata kau yang akan meminangnya.
Tak sakit hatikah bila ketika bersamamu, ternyata dia tengah membandingkanmu dengan sosok lain dalam hatinya? Tak sedihkah? Tak sakitkah? Tak cemburukah?

Jika kau, para lelaki, menjawab ‘ya’ maka, itu pula yang kami, wanita, rasakan..
Takkan pernah bosan ku ingatkan, bahwa yang akan berlaku tetaplah ketetapan-Nya…. Sekuat apapun usaha kalian jika tak sejalan dengan kehendak-Nya, maka tak akan pernah terjadi.. .
Lalu, buat apa kau mubazirkan waktumu? Untuk apa Kau kuras energi? Kerana apa kau habiskan airmatamu?…. untuk orang yang belum tentu menjadi milikmu? Untuk apa?
Dan ku katakan padamu. Mungkin kau yang akan memilihku belum ku cinta saat itu. Tapi ketahuilah, karena kau memilihku, kau ku cinta…

Bukankah jatuh cinta adalah sebuah proses? Akan ada sebab, akan ada hal yang membuatku jatuh cinta padamu, dan kau pun akan mencintaiku.. Dan ketika itu terjadi, semua telah terangkai dengan indah dalam kerangka kehalalan, dalam ikatan pernikahan yang disebut mitsaqan ghalizhan..
Dan tak akan pernah ada ragu ku katakan kuserahkan cintaku UTUH TAK TERSENTUH, padamu.. Hanya padamu.. ya, hanya padamu dan untukmu duhai cintaku…


Sumber : Muslimah Sejati

Selasa, 03 April 2012

Mengoreksi diriku sendiri

Bismillahirrahmanirrahim..

sesungguhnya tidak ada yang penting dari tulisanku ini. tapi semata2 hanya untuk bermuhasabah dan memperbaiki diriku sendiri agar aku selalu ingat akan apa yang pernah ku tulis. kemarin aku sempat mendengar sebuah rekaman ceramah dari ustadz Umar Mita, Lc. Di awal pembukaan ceramahnya beliau mengulas sedikit tentang rasa syukur. Sungguh ceramah beliau begitu keras menghujam hatiku. membuatku sadar dan merasa betapa aku benar2 berada pada titik kehancuran, kemunafikan, kemaksiatan bahkan yang paling aku takutkan adalah sampai titik kekufuran. Na'udzubillah min dzalik. Begitu lalai dan terlenanya nya aku selama ini. Isi ceramahnya sebagai berikut.

Ayyuhal ikhwah a’adzaniyallah wa iyyakum, jama’ah ikhwan dan akhwat semoga kita di berikan Rahmat, berkah serta di berikan istiqomah oleh Allah subhanahu wa ta’ala. tentunya tidak ada yang penting di dalam kita memulai mejelis yang mulia ini kecuali adalah menjadikan hati kita menjadi hati yang Qolbun Syakur (hati yang selalu bersyukur) kepada Allah atas semua limpahan kenikmatan yang diberikan oleh Allah dalam setiap detail kehidupan kita. Karena sesungguhnya barang siapa yang dilapangkan rezeki dan di hamparkan kenikmatan kepadanya oleh Allah, tetapi tidak bertambah ketaatan dia kepada Allah. Hati-hati, Berarti mungkin dia sedang di benci dan di murkai oleh Allah. Al Imam Al Qurtubi mengatakan, sesungguhnya Allah ketika membenci suatu kaum, manusia, hamba yang Allah murkai. Terkadang Allah tidak mengadzabnya, terkadang Allah tidak menyiksanya. Allah membenci suatu kaum karena kelalaian kaum itu kepada Allah, tidak pernah menghamparkan ketaatan untuk khusyuk dan tunduk kepada Allah. Justru terkadang Allah bukakan pintu kesenangan yang tidak pernah mereka dapatkan sebelumnya. Allah dekatkan keinginan dan kecenderungan mereka terhadap dunia, sehingga Allah datangkan kepada mereka adzab sehingga membuat mereka terhenyak.


Allah katakan di dalam surat Al An’am ayat 44 : “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”


Ketika kami dapatkan orang itu lupa kepada Allah, bukan Allah mengadzabnya, tidak Allah menyiksanya secara buru2 di dunia. Tetapi ketika Allah dapatkan suatu kaum yang lupa terhadap peringatan yang diberikan oleh Allah, maka Allah akan bukakan pintu kesenangan kepada mereka. Dikatakan oleh Imam Ibnu katsir bahwasanya Allah bukakan pintu-pintu kesenangan dunia untuknya, Allah berikan kesehatan, Allah lapangkan urusannya, supaya dia bertambah lupa kepada Allah. Ketika mereka sedang bersenang-senang kepada kenikmatan itu, Allah akan berikan adzab yang datang secara tiba-tiba. Barulah mereka datang, barulah mereka terhenyak kaget putus asa terhadap semua adzab yang Allah berikan.


Ingat ayyuhal ikhwah, ana ingatkan kepada ana secara khusus dan kepada antum secara umum. Bahwasanya kenikmatan yang tidak diiringi dengan amal sholeh, maka itu bukanlah nikmat, tetapi itu adalah istiddzrot. Perhatikan terhadap apa yang di katakan oleh Rasulullah dengan lisan beliau yang mulia. Kalau kamu melihat ada seorang hamba Allah yang diberikan kenikmatan oleh Allah atas kemaksiatan yang dia lakukan atau bertambah pula dosa, kesyirikan dan kekufuran yang dia lakukan. Ketika Allah tambahkan kepadanya rezeki, bertambah pula kemaksiatannya kepada Allah, ketahuilah bahwa itu bukan nikmat, itu adalah istiddzrot. Istiddzrot itu apa? Istiddzrot itu kalau bahasa orang jawa kalau boleh saya pinjam, itu adalah di elu-elu. Seakan-akan di naikkan untuk di jatuhkan kepada titik yang paling rendah. Semoga Allah memberi kepada kita kenikmatan yang menambah syukur kita kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.


Kira-kira seperti itu ceramahnya. Masih panjang sih, tapi itu hanya muqoddimahnya saja yang aku ambil. Subhanallah.. astaghfirullah.. aku menyadari betul akan kesalahan diriku. Betapa banyak kenikmatan yang Allah berikan untukku. Betapa banyak kemaksiatan yang sudah aku lakukan. Padahal aku sudah mengetahui hukumnya, aku sudah ikut mengaji dan ta’lim. Ceramah ini benar2 menyentuh sekali buatku.


Sekarang kodisiku benar2 terpuruk dan jauh dari Allah. Padahal Allah sudah memberikan aku rezeki dengan diberikan oleh Allah aku pekerjaan yang sudah ku jalani selama 2 bulan. Allah berikan aku kesehatan, Allah lapangkan urusanku. Namun justru tidak menambah rasa syukur dan ketaatanku kepada Allah. aku jarang ikut ta’lim, aku jarang mendengarkan ceramah di mp3 ku. aku jarang membaca Al Qur’an apalagi menghafalnya. Hafalanku yang sudah ku hafal kini menjadi banyak yang lupa dan buyar. Bahkan sampai aku lupa dan meninggalkan kewajiban sholat. Na’udzubillah min dzalik.

Astaghfirullah :(

Aku sudah terkena fitnah syubhat dan syahwat dan termasuk firman Allah di dalam surat Al An’am ayat 44. Allah berikan aku kenikmatan, Allah buat aku semakin lupa akan peringatanNya. Allah palingkan aku dari setiap peringatan yang ada.


Ya Allah… ampuni hamba. Hamba begitu lalai dengan segala peringatan dariMu serta tidak bersyukur atas nikmat dan kesenangan yang Engkau berikan.

Ya Allah Engkau begitu Maha Pengasih dan Penyayang, di balik keterpurukan dan keberpalingan hamba, Engkau selalu memberi hamba peringatan terus menerus dan menyadarkan diri hamba sehingga Engkau gerakkan dan sadarkan kembali hati ini untuk medengarkan kembali ceramah2 yang hamba miliki.

Ya Allah lipat gandakanlah pahala untuk ustadz-ustadz dan teman-teman hamba yang selalu memotivasi hamba.

Ya Allah berikanlah ke dalam hati hamba rasa khouf, roja’, dan mahabbah terhadap Engkau ya Robb.

Wahai Dzat yang Membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati hamba di atas agamaMu.


ieDzoels

April’12

Jumat, 30 Maret 2012

Pasang Anti Spam di hati dan otak :D

aku futur, lama banget durasinya. astaghfirullah.. :(
gak bisa di biarin ni jika begini terus. Banyak maksiat semuanya buyar.. bukan hanya hafalan yang buyar, tapi semuanya.. :(

banyak mikirin yang aneh2 ni makanya jadi gini. ibarat sebuah account email, banyak spam dan unwanted email yang masuk ke dalam inbox. padahal spam itu hanya sampah yang gak penting dan memperlambat performance.

Solusinya adalah perlu di pasang Sebuah Gateway Anti Spam agar bisa memfilter setiap email yang masuk. selain itu perlu juga di konfigurasi setiap policy dan action apa yang harus dilakukan jika ada ancaman yang terdeteksi. apakah normal, delete, quarantine dll. kalo emailnya clean, berarti masuk ke inbox secara normal, kalo emailnya meragukan dan mencurigakan perlu di karantina, kalo emailnya gak penting langsung delete. jadi email tetap bersih.. hehe :D

Begitu juga dengan otakku. sepertinya makin banyak hal2 yang gak penting masuk ke dalam otakku yang membuat kinerja otak jadi terganggu. waduh.. selain otak ada juga yang lain. hati ternyata juga ikut terganggu. gawaaaatt....!!

ini gak boleh di biarkan terus menerus. bahaya ni, bisa rusak semuanya. Sepertinya aku harus pasang gateway anti spam di otakku. biar bisa menangkal dan menyaring hal2 yang gak penting untuk masuk ke dalam otak dan hatiku.

untuk hal2 gak penting langsung delete. karena hanya akan merusak diriku sendiri dan memperlambat kinerja otakku. kalaupun ada yang lolos, sepertinya harus di seleksi dampak baik dan buruknya. kalo ternyata banyak dampak buruknya, langsung dengan segera klik kanan + Shift + Delete + Yes. are you sure.. YESSSSs.... :D

ini cara terbaik langsung Shift + Delete. Selama ini banyak hal yang ternyata tidak penting hanya tersimpan di dalam karantina otakku. sehingga performance jadi lambat, ibadah jadi kendor dan bahkan bisa merusak diriku sendiri.

Gateway anti Spam and filter content secepatnya harus diimplementasikan sekarang juga........!
heheeh :D


ieDzoels
march'12

Jalan Juang

Sabarlah wahai saudaraku
Tuk menggapai cita
Jalan yang kau tempuh sangat panjang
Tak sekedar bongkah batu karang

Yakinlah wahai saudaraku
Kemenangan kan menjelang
Walau tak kita hadapi masanya
Tetaplah al-Haq pasti menang

Tanam di hati benih iman sejati
Berpadu dengan jiwa Rabbani
Tempa jasadmu jadi pahlawan sejati
Tuk tegakkan kalimat Ilahi

Pancang tekadmu jangan mudah mengeluh
Pastikan azzam-mu smakin meninggi
Kejayaan Islam bukanlah sekedar mimpi
Namun janji Allah yang Haq dan pasti..!

Negeri Terluka

Awan kelampun bergumpal meningi
Payungi indahnya katulistiwa
Namun hanya kegelapan yang hadir
Membawa kedukaan tak jua reda

Hamparan ketaqwaan bentangi bumi
Ingin dilumatkan tirani hina
Di sana negeri muslim telah terluka
Semoga Alloh tetap berkahi

Makarpun lingkari indahnya negeri
Tambahkan kesengsaraan yang tak hilang
Namun janji Alloh datanglah pasti
Kembalikan cahaya surya nan cemerlang

Hamparan ketaqwaan bentangi bumi
Ingin dilumatkan tirani hina
Di sana negeri muslim telah terluka
Semoga Alloh tetap berkahi

Cahya di sana tersebar kemilaunya
Dari balik wajah cerah nan berseri
Telah kudengar deru gemuruh suara
Takbir tlah meninggi di sana

Ayolah kawan bina tali ukhuwah
Tegakkan bersama cahya Al-Qur'an
Jangan hanya dengan keluh dan kesah
Sambutlah syahid tujuan

Ayolah kawan bina tali ukhuwah
Tegakkan bersama cahya Al-Qur'an
Jangan hanya dengan keluh dan kesah
Sambutlah syahid tujuan

Hari demi hari makarpun bicara
Lemparkan ke setiap sudut kehidupan
Peluh campur debu darah penuh mesiu
Menghiasi wajah negeriku yang membisu

Hari demi hari makarpun bicara
Lemparkan ke setiap sudut kehidupan
Peluh campur debu darah penuh mesiu
Menghiasi wajah negeriku yang membisu

Hamparan ketaqwaan bentangi bumi
Ingin dilumatkan tirani hina
Di sana negeri muslim telah terluka
Semoga Alloh tetap berkahi

Hari demi hari batupun bicara
Lemparkan ke setiap sudut kedzoliman

Senin, 19 Maret 2012

Kenapa oh Kenapa....?

Dalam beberapa hari ini kok aku kepikiran terus dengan si mantan ya?

Setiap hari pasti ada aja teringat si dia. Sepertinya aku rindu dengannya. Ya.. emang benar2 rindu. Gak mungkin tidak kayaknya. Ini udah jelas dan pasti tak mungkin meleset. Aku rindu dengan dia. Tapi apakah mungkin dia juga rindu dengan aku. :( kayaknya gak akan mungkin. Aku jadi teringat apa yang dulu pernah kulakukan ke dia. Aku menyesal dan sulit untuk dimaafkan.


Eh Z2, lo tau gak dia sekarang lagi ngapain, kira2 kabarnya gimana ya?


Lah, mana la gw tau, emangnya gw lagi sama dia. Telpon donk..


Gak ah aku takut, malu tau…!


Ya sudah, lo tahan aja sendiri penderitaan lo. Emang gw pikirin.


Wah, tega bener lu sama gw.


Lo sendiri sih yang salah. Makanya kalo berbuat tu hati2. Sekarang baru tau rasa lo kan.


Iya sih…. :( tapi aku harus gimana ni?


Gw juga bingung sob.


Lo jangan bingung donk. Masak lo jadi ikutan bingung sih :(


Gini aja coy, Sebagai cowok lo tu harus berani. Lo bisa gak nunjukin kalo lo tu benar2 seorang yg punya sesuatu yang bisa lo buktikan dan yakinkan ke dia. Gw tau lo pasti gak bisa ngelupain dia. Sekarang semua udah terjadi sob dan ini salah lo sendiri. Pasti sulit coy. Apalagi bagi dia lebih sulit lagi, di matanya mungkin lo udah gak ada artinya lagi.


Terus aku harus gimana ni, bantuin gw donk…


Gw bantu doain aja deh, kalo lo emang punya niat baik, mudah2n sob pasti akan berjalan seiring berjalannya waktu. Mungkin gak sekarang, bisa jadi di waktu yang akan datang. Tinggal nunggu kesempatan yang tepat aja sob. Siapa tau dia masih berbaik hati dengan lo.


Aku jadi sedih ni… :( makasi coy atas nasihatnya. :(


19 Maret ‘12

ieDzoels

 
Design Downloaded from Free Blogger Templates | Free Website Templates